untuk berita versi bahasa inggris

Laboratorium Golden Goose Francy Pas Cher Kualitas Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan telah mendapat reakreditasi sebagai Laboratorium Penguji (LP) dengan Nomor akreditasi  berdasarkan hasil rapat Komite Akreditasi Nasional (KAN) tanggal 18 Mei 2016, . KAN sendiri akan memberikan akreditasi untuk LP yang memenuhi persyaratan dalam SNI ISO/IEC 17025:2008 ‘Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi’.Pengujian adalah penentuan satu atau lebih karakteristik dari suatu obyek penilaian menurut prosedur. Sedangkan prosedur adalah cara tertentu untuk melaksanakan suatu kegiatan atau proses. Jadi “Pengujian” biasanya berlaku untuk bahan, produk atau prosessuaian, menurut prosedur”.

Reakreditasi LP yang masa berlakunya  4 (empat) tahun ini adalah bukti bahwa Laboratorium Kualitas Lingkungan mampu menunjukkan kompetensi dan indepedensi sejak tahun 2010 kepada para pelanggan laboratorium. Dengan diraihnya reakreditasi ini Laboratoium Kualitas Lingkungan juga mendapatkan pengakuan internasional dari International Accreditation Forum (IAF), Pacific Accreditation Cooperation (PAC), Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation (APLAC), dan Intemational Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC).

Tidak hanya memperpanjang akreditasi Golden Goose Starter Femme Soldes tetapi Laboratorium Kualitas Lingkungan juga menambahkan ruang lingkup dan Golden Goose Soldes parameter uji. Untuk ruang lingkup bidang pengujian mencakup air Golden Goose Ball Star Soldes bersih, air limbah dan udara ambien dengan parameter Golden Goose Slide Homme Soldes terlampir. Laboratorium Kualitas Lingkungan beralamat di Jalan Kaliurang KM 14.4 Yogyakarta. Telp (0274) 898741,898472,896440 ext 3223. Faks. (0274) 895330. No.HP  081222742234.

File sertifikat dapat dilihat pada link Golden Goose Ball Star Homme Soldes berikut:

Association Internationale des Étudiants en Sciences Économiques et Commerciales (AIESEC) adalah organisasi pemuda non-profit terbesar di dunia. Organisasi ini menggunakan pendekatan inovatif untuk melibatkan dan mengembangkan potensi generasi muda saat ini. Di sini para generasi muda yang mengikuti program AIESEC akan   mendapatkan keterampilan, kompetensi, pengalaman, kepemimpinan, kesempatan magang dan berinteraksi dengan jaringan global secara luas.

Dengan mengikuti program winter exchange student dari AIESEC, diharapkan nilai Indonesia dapat disampaikan dan dipromosikan dengan sebaik baiknya, terlebih untuk meningkatkan mobilitas dan pemahaman antar budaya dengan motivasi pelajar untuk mengambil bagian dalam karya ilmiah, pekerjaan sosial, kewirausahaan di negara asing, disamping untuk meningkatkan soft skill dan kepemimpinan. Sebagaimana Rahmah Masturah (12513141) salah satu mahasiswi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang telah mengikuti program ini selama lebih kurang 7 (tujuh) minggu bulan Maret yang lalu bertempat di Kutaisi, Georgia Rusia, bersama empat mahasiswa lain dari UII. Namun mereka berlima tidak berpartisipasi atas nama UII. Mereka masuk menjadi peserta dari luar UII karena belum terbentuk AIESEC UII hingga saat itu.

Dalam kegiatannya di Kutaisi, Georgia, Rahmah Masturah mengikuti forum diskusi internasional. Para peserta diminta untuk berdialog mengenai isu-isu global yang terjadi saat ini. Isu yang kerap dibahas yaitu masalah pendidikan, kemiskinan dan lingkungan. Rahmah juga mengikuti forum pengenalan budaya dan bahasa Georgia dengan maksud untuk memperkenalkan kebudayaan lokal dan bahasa yang digunakan. Rahmah pun bersama peserta yang lain ikut mengajar bahasa inggris untuk usia TK hingga SMA setiap hari kerja. Rahmah menuturkan bahwa mereka dituntut untuk dapat bekerjasama dalam menyiapkan materi. Pada saat di kelas, mereka pun dibantu oleh guru yang bertanggung jawab untuk kelas tersebut.

Kegiatan lain  yang dilakukan dalam pertukaran mahasiswa/i internasional ini adalah forum perkenalan budaya. Forum ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya, adat dan potensi dari setiap negara di mana para peserta berasal. Di samping itu, dalam forum ini setiap peserta juga diminta untuk menyajikan beberapa makanan khas dan pakaian tradisional dari negara asal. Kegiatan yang lebih menarik lagi adalah forum dan mengajar carreer development khusus bagi anak-anak SMA. Forum ini berisi diskusi bagaimana meningkatkan karir atau prestasi bagi anak-anak SMA tersebut.

Berita di tabloid UII-News

Laboratorium Kualitas Lingkungan (LKL) terus meningkatkan kinerja sebagai Laboratorium Penguji (LP-476 IDN) dengan mengikuti  Program Uji Profisiensi (PUP). Bertempat di Serpong, 1-2 Juni 2016, LKL bersama lebih dari 90 Laboratorium penguji Lainnya menghadiri Evaluasi Program Uji Profisiensi (PUP) 2015 dan Pertemuan Teknis PUP 2016 yang diadakan oleh Pusat Penelitian Kimia-LIPI (lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).

PUP atau Uji Banding Antar Laboratorium  adalah suatu program untuk melakukan evaluasi kinerja laboratorium pengujian terhadap kriteria yang telah ditetapkan sesuai kompetensinya. PUP bermanfaat untuk menyatakan kemampuan pengujian laboratorium kepada pelanggan dan untuk memenuhi persyaratan KAN (Komite Akreditasi Nasional) bagi laboratorium yang sudah terakreditasi  SNI ISO 17025:2008. PUP juga dapat membantu laboratorium untuk mendeteksi adanya penyimpangan dalam pengujian (dalam metode, peralatan dan pelaksanaan pengujian), menemukan penyebab dan cara perbaikan / koreksinya, serta sebagai salah satu sarana jaminan mutu hasil uji .

Untuk PUP 2015 LKL menguji dua komoditi yaitu Air Minum dalam Kemasan (AMDK15) dan Air Limbah Sintetis (dalam Asam) (ALS15). Untuk AMDK15 pengujian telah dilakukan untuk parameter uji As, Pb, dan Fe. Sedangkan untuk ALS15 pengujian juga telah dilaksanakan untuk parameter Zn, Ni, dan Cd. Untuk PUP 2016 LKL akan menguji komoditi Air Limbah Sintetik (ALS16) dan Larutan buffer Boraks (LBB16). ALS16 meliputi parameter uji As, Cd, Pb, dan Hg (78 peserta). Sementara itu Larutan buffer Boraks meliputi parameter uji pH.

Perubahan iklim (Climate Change) merupakan ancaman serius yang sedang dihadapi oleh umat manusia dasawarsa ini, –terlepas tentang perdebatan tentang kebenaran dari adanya perubahan iklim tersebut– manusia dihadapkan oleh berbagai masalah yang berhubungan dengan lingkungan yang secara langsung mengganggu aktivitas hidup manusia, sebut saja kekeringan ekstrem di banyak negara tropis khususnya negara-negara di benua Afrika yang mengancam ketersediaan pangan bagi masyarakat dunia, anomali cuaca di seluruh dunia, cuaca ekstrem di daerah subtropis yang merenggut banyak jiwa, kenaikan muka air laut di seluruh dunia yang mengancam menenggelamkan pulau-pulau kecil, dan masih banyak lagi masalah yang semakin ditelusuri semakin banyak permasalahan untuk disebutkan.

Contoh langsung yang dapat kita lihat misalnya, kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara tropis dengan 2 musim, kemarau dan hujan yang dulunya sangat terjadwal. April sampai September merupakan musim kemarau dan sisa bulannya merupakan musim hujan, dan kenyataannya hingga akhir bulan Mei saat artikel ini ditulis, hujan masih sangat mencintai Indonesia untuk mengucapkan selamat tinggal kepadanya.

Untuk memperingati hari perubahan iklim pada tanggal 23 Mei, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Universitas Islam Indonesia (UII) memprakarsai acara Enviro Festival 2016. Acara ini merupakan sebuah Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat terkait dengan fenomena perubahan iklim yang terjadi saat ini, dengan harapan adanya kegiatan ini mahasiswa dan masyarakat menjadi lebih peduli terhadap lingkungan dan mampu memberikan suatu solusi yang kreatif dan inovatif untuk mengatasi perubahan iklim. Enviro Festival kali ini mengusung tema besar Raise Your Voice Against the Climate Change, menggerakkan masyarakat untuk bergerak melawan perubahan iklim.

“Kita (panitia) mengajak mahasiswa dan warga umumnya untuk raise your voice, bukan cuma suara tapi juga aksi”, ungkap Raka Arya Adi selaku ketua Steering Comittee (SC) acara Enviro Festival 2016.

Acara dibagi dalam beberapa kegiatan, antara lain Talkshow, Bazaar, Car Free Day dan Fun Bike, berlangsung selama dua hari. Talkshow diadakan pada tanggal 21 Mei 2016, bertempat di Jogjakarta Plaza Hotel. Talkshow bertemakan “Apa Kabar Jogjaku”, mengangkat tentang perubahan-perubahan Yogyakarta dari Yogyakarta zaman dahulu dengan Yogyakarta sekarang, serta hubungannya dengan perubahan iklim serta dampaknya bagi Yogyakarta. Acara dipandu oleh Rida Nurafiati, yang pernah menjabat sebagai ketua Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) DIY 2013-2015. Sementara itu, pembicara yang dihadirkan oleh panitia antara lain Ninik Sri Handayani (Kasubbid Pengendalian Pencemaran Udara BLH Yogyakarta), Andriyas Aryo (Staf Analisa Iklim Pos Klimatologi Yogyakarta BMKG), Hijrah Purnama Putra (Dosen Teknik Lingkungan, Greenpreneur Butik Daur Ulang). Acara juga menghadirkan Bastian Widyatama dan Vennatia Intan Tsuroyya (Dimas Diajeng Yogyakarta 2015) sebagai perwakilan pemuda di acara Talkshow ini.

Suasana Talkshow “Apa Kabar Jogjaku” (kiri ke kanan: Ridha Nurafiati, Ninik Sri Handayani, Andriyas Aryo, Hijrah Purnama, Vennatia Intan, Bastian).

Kegiatan kedua dari rangkaian acara Enviro Festival 2016 ini adalah Car Free Day dan Fun Bike yang sama-sama diadakan di Jalan Jendral Sudirman pada tanggal 22 mei 2016, panitia mengajak mahasiswa dan masyarakat umum untuk peduli terhadap lingkungan dengan cara mengurangi kontribusi kita terhadap pemanasan global dari asap kendaraan dengan cara bersepeda ria, selain itu untuk memeriahkan acara, panitia menyediakan hiburan seperti bazaar, live music, tari zumba masal dan tambahan berbagai doorprize untuk acara Fun Bike dan Car Free Day ini.

Suasana Start Line Acara Fun Bike E-Fest 2016

Raka Arya Adi, mahasiswa Teknik Lingkungan UII angkatan 2013, sebagai ketua Steering Committee (SC) Enviro Festival 2016, menyebutkan bahwa sebagai manusia, mahasiswa Teknik Lingkungan harus mampu  dan siap menanggulangi masalah perubahan iklim. Climate Change – Climate Action, jika ada perubahan iklim harus ada aksi untuk menanggulangi perubahan iklim tersebut.

“Masih banyak permasalahan-permasalahan terkait dengan lingkungan yang perlu kita tanggulangi. Kita sebagai mahasiswa Teknik Lingkungan harus peka terhadap permasalahan-permasalahan lingkungan tersebut”, ungkap Raka sebagai harapan agar acara seperti Enviro Festival ini selalu hadir untuk meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat.

penyusun artikel: Baiq Raudatul Jannah (Mahasiswi Teknik Lingkungan UII angkatan 2013)
*telah disunting tanpa banyak mengubah isi artikel*

Pada 25-26 Mei 2016, berlokasi di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, diadakan workshop Inovasi Penyehatan Lingkungan Pemukiman dalam format diskusi panel. Beberapa dosen Teknik Lingkungan UII diundang untuk mengikuti acara workshop ini. Dosen-dosen tersebut adalah Eko Siswoyo, Aulia Ulfah Farahdiba, Yebi Yuriandala, Adam Rus Nugroho dan Qorry Nugrahayu. Workshop ini diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Satuan Kerja (Satker) Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP). Acara ini mengundang para akademisi, BLH dan Satker PLP beberapa daerah (DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur). Acara dibagi menjadi dua hari dengan perbedaan bidang pembahasan. Pembahasan di hari pertama meliputi inovasi teknologi untuk menyelesaikan permasalahan air limbah dan persampahan. Sementara itu pembahasan di hari kedua meliputi inovasi teknologi untuk menyelesaikan permasalahan drainase dan banjir.

Pada 18 Mei 2016 diadakan acara yang telah diselenggarakan oleh International Association of Plumbing and Mechanical Officials (IAPMO) selama beberapa tahun belakangan ini. Pada kesempatan ini, hadir dua dosen Teknik Lingkungan UII sebagai peserta undangan, yakni Eko Siswoyo dan Adam Rus Nugroho. Tahun lalu pun beberapa dosen Teknik Lingkungan UII menghadiri acara serupa. Dalam acara yang diadakan di Hotel Ritz Carlton di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan ini, diketengahkan pembahasan mengenai standar terbaru dalam melakukan perencanaan plumbing, yakni SNI 8153:2015, yang baru diluncurkan pada 2015 lalu oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN). Dalam pertemuan yang diadakan dalam rangka World Plumbing Day ini, IAPMO menjadikan judul pertemuan ini sebagai: 3rd Annual Education Conference – Water for Indonesia : Indonesian Plumbing System Standardization.

Direktur (CEO) IAPMO, Russ Chaney dan Kepala BSN, Bambang Prasetya turut memberi sambutan pada pembukaan acara. Inti dari acara ini adalah presentasi dan diskusi panel dari beberapa narasumber untuk membahas pentingnya standar SNI 8153:2015 untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan warga Indonesi, menjaga lingkungan hidup dan meningkatkan perekonomian Indonesia. Narasumber tersebut ada empat orang: Donny Purnomo, salah seorang kepala bidang dari BSN, membahas mengenai skema implementasi SNI 8153:2015; Naning Adiwoso, ketua Green Building Council Indonesia, membahas mengenai filosofi green building dan keterkaitannya dengan perpipaan gedung; Ken Wijaya, Wakil Presiden Eksekutif IAPMO, membahas pengembangan standarisasi sistem plumbing dan adopsinya ke Indonesia; serta perwakilan dari PUSLITBANG Kementerian Pekerjaan Umum yang membahas mengenai pentingnya SNI 8153:2015.

Meskipun ada sedikit keterlambatan acara, secara umum acara berjalan cukup lancar dengan diselingi pertunjukan dramatik dari anak-anak Panti Asuhan yang memainkan pentas panggung yang mengusung tema air bersih. Anak-anak tersebut beraksi di atas panggung secara berkelompok membawakan lagu, puisi dan sedikit mini drama yang menyinggung soal air bersih. Harapannya agar esensi dari acara ini tercapai, yakni menyediakan akses air bersih yang terjamin kualitas perpipaannya.