untuk berita versi bahasa inggris

Tiga mahasiswi Prodi Teknik Lingkungan UII: Ika Bayu Kartikasari, Sitti Hariyati dan Fatma Wahyu Sarastuti memenangkan juara 3 dalam kompetisi entrepreneurship UTU Awards yang diselenggarakan oleh Universitas Teuku Umar (UTU) di Meulaboh, Aceh. UTU Awards yang diselenggarakan pada tahun 2016 ini merupakan UTU Awards ke-2 yang pernah diselenggarakan oleh Universitas Teuku Umar. Mengutip dari artikel web Belmawa Ristekdikti mengenai penghargaan UTU Awards, Rektor UTU, Prof. Jasman, menyampaikan bahwa UTU Awards merupakan serangkaian kompetisi yang bertujuan untuk merangsang semangat jiwa berwirausaha sejak dini (entrepreneuship spirit) bagi mahasiswa. Kompetisi entrepreneurship ini terdiri dari 5 jenis kategori kompetisi, yaitu: 1) Perencanan Bisnis; 2) Desain Toko Online; 3) Karya Inovatif Berbasis Agro; 4) Riset Berbasis Entrepreneurship; dan 5) Catur Teuku Umar.

Berawal dari mata kuliah Kewirausahaan, Ika membentuk tim Pelet Magood bersama Sitti dan Fatma. Tim Pelet Magood yang digagas oleh Ika Bayu Kartikasari, Sitti Hariyati, dan Fatma Wahyu Sarastuti kemudian menjadi salah satu kelompok dari program Inkubator Bisnis Mahasiswa (IBISMA) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam kategori Business Plan. Pelet magood merupakan rencana bisnis Ika dan kawan-kawan yang mengangkat konsep ramah lingkungan dalam memproduksi pelet ikan. Ika, Sitti dan Fatma memanfaatkan sampah organik menjadi salah satu media tempat berkembang biaknya lalat Black Sodier Fly (BSF). Larva dari lalat tersebut kemudian dimanfaatkan menjadi salah satu bahan utama pembuatan pelet ikan.

Dengan bantuan program IBISMA UII, ketiga mahasiswi angkatan 2013 ini dapat meloloskan rencana bisnisnya ke dalam 2nd UTU Awards yang mana tim Pelet Magood mampu lolos seleksi dari 216 proposal entrepreneurship yang dikirim dari seluruh universitas di Indonesia. Ika dan kawan-kawan mengaku banyak memperoleh ilmu tentang perencanaan bisnis, public relation, media dan perencanaan keuangan dari program IBISMA UII. Tak ayal, hal ini menjadi faktor penting dalam kesuksesan tim Pelet Magood dalam menyabet juara 3 dalam kategori produk inovatif berbasis Agrobisnis dan Marine. Penyerahan penghargaan dilakukan di kompleks Universitas Teuku Umar di Meulaboh, Aceh pada 12 November 2016 lalu.

“Awalnya tidak memiliki basic tentang bisnis, apalagi tentang perikanan. Tentunya berada di sini (malam anugerah 2nd UTU Awards) sudah menjadi suatu kebanggaan yang luar biasa. Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung”, komentar Ika Bayu.

Ika, Sitti dan Fatma sangat senang dan bangga dapat mewakili UII dan membawa plakat penghargaan kembali ke kampus tercinta di Yogyakarta. Mereka berharap bahwa tahun depan ada perwakilan dari UII lagi dan bisa meraih juara umum dalam kompetisi tersebut. Selain itu, dengan mengikuti kompetisi semacam ini mereka berpendapat akan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pengembangan usaha bisnis.

Pengalaman yang banyak telah diperoleh Ika, Sitti dan Fatma. Mereka mulai belajar dari awal, mulai dari perkembangbiakan larva hingga ke komposisi nutrisi dalam pengembangbiakan ikan. Tim Pelet Magood mengharapkan dapat memperbaiki kualitas dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya sehingga mampu memproduksi pakan ikan lebih banyak lagi agar kebutuhan pakan ikan di Indonesia dapat terpenuhi. Saat ini tim Pelet Magood sedang berfokus dalam pengembangan usaha dan memiliki keinginan untuk menjalin kerja sama dengan desa yang memiliki tambak ikan air tawar.

Pada 15 dan 16 Oktober 2016, Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL) UII mengadakan program short course yang mendatangkan 3 narasumber dari luar Indonesia. Program yang bertitelkan International Short Course on Environmental Ground Water Pollution, Energy Conversion, and Risk Analysis ini mendatangkan Professor Tsair-Fuh Lin dari Department of Environmental Engineering National Cheng Kung University (NCKU), Taiwan; Professor Masahiko Fujii dari Divisi Environmental Science Development Hokkaido University Graduate School of Environmental Science; dan Professor Minoru Yoneda dari Department of Environmental Engineering Kyoto University Graduate School of Engineering.

Acara yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Lingkungan ini dihadiri oleh berbagai peserta dari berbagai daerah. Peserta yang mengikuti acara short course ini antara lain berasal dari UPN Veteran Yogyakarta, UGM, Poltek ATK Yogyakarta, IAIN Surakarta, Universitas Bakrie Jakarta, LIPI Bandung, Kantor Lingkungan Hidup Pekalongan, dan juga mahasiswa beserta dosen Teknik Lingkungan UII sendiri. Acara berlangsung dengan lancar selama dua hari short course. Materi yang diberikan oleh tiga professor dari Jepang dan Taiwan serta dua dosen Teknik Lingkungan UII (Eko Siswoyo Ph.D. dan Dr.-Ing. Widodo B.) memberikan ilmu dan wawasan baru kepada para peserta short course. Materi yang diberikan adalah mengenai pengelolaan pencemaran air tanah, mulai dari transport pollutant dan upaya mitigasi (oleh Prof. Tsair-Fuh Lin), upaya konversi energi (oleh Prof. Masahiko Fujii), upaya pengolahan kontaminan menggunakan metode adsorpsi (oleh Eko Siswoyo PhD.), studi kasus permasalahan sumber daya air di Yogyakarta (oleh Dr.-Ing. Widodo B.), hingga analisis dan pemodelan resiko dari pencemaran air tanah (oleh Prof. Minoru Yoneda).

Prof. Tsair-Fuh Lin dari NCKU Taiwan Prof. Masahiko Fujii dari Hokkaido University Prof. Minoru Yoneda dari Kyoto University

Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (PSTL UII), dibuka pertama kali pada tanggal 22 September 1999. Dalam perkembangannya, PSTL UII telah mendapatkan sertifikat laboratorium penguji kualitas lingkungan dari KAN pada tahun 2010, diikuti dengan peningkatan status akreditasi program studi dari B menjadi A pada tahun 2011. Tepat pada tanggal 22 September 2016, PSTL UII memperingati milad nya yang ke-17. Tujuh belas tahun berlalu, PSTL UII telah meluluskan lebih dari 700 alumni yang tersebar di berbagai sektor pengelolaan lingkungan di Indonesia. PSTL UII juga menjadi salah satu Program Studi Teknik Lingkungan yang diperhitungkan di tingkat nasional.

Pada tanggal 22 September 2016, peringatan milad PSTL UII yang ke-17 dilakukan dengan acara peringatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan UII (HMTL UII). Acara dimulai setelah maghrib di Hall Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII. Dengan pembawa acara dari mahasiswa baru (angkatan 2016), acara peringatan milad PSTL UII berjalan dengan meriah. Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua HMTL UII dan Ketua PSTL UII. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua PSTL UII, Bapak Hudori, sebagai bentuk simbolis dari harapan akan kesejahteraan PSTL UII. Lalu, setelah shalat isya, acara dilanjutkan dengan makan bersama-sama, perkenalan dosen dan staf PSTL UII yang baru, serta penampilan pertunjukan seni dari mahasiswa-mahasiswi PSTL UII. Selain itu, HMTL UII juga memberikan penghargaan dosen terbaik dan dosen terfavorit. Penghargaan dosen terbaik jatuh kepada Bapak Eko Siswoyo, sementara penghargaan dosen terfavorit jatuh kepada Bapak Andik Yulianto.

Secara keseluruhan, acara peringatan Milad PSTL UII berjalan dengan lancar dan meriah. Akhir kata, selamat milad PSTL UII! Semoga PSTL UII senantiasa memberikan usaha terbaik dalam mendidik generasi penyelamat lingkungan yang menjadi rahmat bagi manusia maupun alam sekitarnya. Aamiiin.

Pemotongan Tumpeng oleh Ketua Prodi TL UII Suasana Hall FTSP dalam acara Milad PSTL UII ke-17 Perkenalan Dosen Baru (1) Perkenalan Dosen Baru (2) Pemberian penghargaan dosen terbaik kepada Pak Eko Siswoyo oleh Ketua HMTL UII Pemberian simbolisasi selesainya pengkaderan mahasiswa baru 2016 tahap pertama oleh Ketua Prodi TL UII.

Pada tanggal 12 dan 13 Agustus lalu Prodi Teknik Lingkungan UII divisitasi oleh asesor BAN-PT. Tim asesor pada kesempatan kali ini terdiri dari dua orang, yakni Dr. Benno Rahardyan, ST., MT. dan Dr. Bambang Yudono, M.Sc. Visitasi dimulai dengan pembukaan yang juga dihadiri oleh Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, MSc. beserta Wakil Rektor 1, Dr. Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA. IAI. Pembukaan visitasi ini juga dihadiri oleh pihak Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), yakni Dekan FTSP, Dr.-Ing. Widodo Brontowiyono, M.Sc. dan Wakil Dekan FTSP, Setya Winarno, ST., MT., PhD. Setelah itu acara dilanjutkan dengan wawancara. Wawancara pertama adalah dengan pengelola prodi Teknik Lingkungan dan dosen Teknik Lingkungan (baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap). Wawancara berikutnya adalah dengan alumni dan pengguna Teknik Lingkungan, kemudian wawancara dengan mahasiswa Teknik Lingkungan, dan wawancara dengan tenaga kependidikan (karyawan). Setelah kesemua sesi wawancara berakhir, kedua asesor kemudian mengadakan sesi diskusi, tanya-jawab dengan tim penyusun borang akreditasi. Di hari kedua, kedua asesor diajak berkunjung menuju laboratorium yang dimiliki Prodi Teknik Lingkungan dan Perpustakaan Pusat UII. Setelah itu kedua asesor bertemu dan melakukan wawancara dengan Badan Penjaminan Mutu UII. Setelah seluruh kegiatan kunjungan dan wawancara berakhir, kedua asesor melakukan diskusi tertutup untuk asesor untuk melakukan finalisasi hasil dari visitasi selama dua hari.

Pembukaan Visitasi Pembukaan Visitasi oleh Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc.

Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan UII angkatan 2013, M. Machfudz Sa’idi yang merupakan anggota komunitas Youth for Climate Change (YfCC) Daerah Istimewa Yogyakarta, diundang sebagai salah satu delegasi Indonesia di ASEAN Civil Society Conference/  (ACSC/APF) 2016 Timor-Leste pada 2 – 6 Agustus 2016 di Dili, Timor-Leste. Machfudz juga mendapatkan scholarship dari Kedutaan Besar Republik Federal Jerman berupa bantuan fasilitas dan kebutuhan pribadi selama kegiatan konferensi ini.

M. Machfudz Sa’idi

ACSC/APF merupakan konferensi tahunan sejak tahun 2006 yang mengundang perwakilan dari NGO maupun Organisasi Masyarakat Sosial serta Perwakilan Pemerintah dari Negara Penyelenggara yang setara dengan pertemuan Kepala Negara ASEAN yang diselenggarakan di salah satu negara-negara anggota ASEAN. Meskipun begitu, kali ini konferensi tersebut diselenggarakan di Timor-Leste yang belum menjadi bagian dari ASEAN (masih dalam proses didukung untuk bergabung menjadi bagian ASEAN). Perwakilan-perwakilan yang menjadi delegasi dalam konferensi ini berasal dari Organisasi Masyarakat Sosial, LSM/NGO dan Komunitas Rakyat yang memilki program di ASEAN.

Machfudz berfoto bersama Presiden Timor-Leste yang merupakan penerima penghargaan Nobel Perdamaian pada Tahun 1996

ACSC/APF 2016 berfokus untuk membantu memahami dan menyelesaikan permasalahan penting pada masyarakat Timor-Leste. Permasalahan tersebut antara lain permasalahan terkait sengketa batas wilayah perairan dengan laut Australia dan permasalahan yang berkaitan dengan ASEAN dari perspektif masyarakat sipil. Diharapkan, dengan mengandalkan program-program yang telah disepakati negara-negara anggota ASEAN, permasalahan-permasalahan seperti Hak Asasi Manusia, perdamaian, pembangunan, perdagangan, lingkungan, perubahan iklim, pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs), hukum, imigran, batas wilayah dan budaya yang memengaruhi berbagai macam kepentingan dari negara-negara anggota ASEAN dapat diselesaikan dengan kesepakatan bersama delegasi antar Negara ASEAN.  Selain itu, konferensi ini juga menjadi ajang untuk menjalin relasi dan mempelajari tentang isu-isu yang terjadi di ASEAN.

Delegasi dari tiap negara melakukan diskusi panel melalui sesi workshop dengan berbagai pilihan bidang yang berpengaruh terhadap masyarakat sosial. Hasil dari laporan nantinya akan disampaikan kepada Kantor Sekretariat ASEAN, perwakilan NGO dan organisasi sosial terkait yang diharapkan akan menjadi sebuah masukan yang baik untuk program-program mereka berikutnya. Selain itu, laporan hasil pertemuan konferensi ini tentu juga akan disampaikan kepada masing-masing pemerintah negara-negara anggota ASEAN.

Foto Bersama di Depan Pusat Kebudayaan Indonesia di Timor-Leste

Machfudz mengakui bahwa tahun lalu ia juga mengikuti konferensi ini di Kuala Lumpur, Malaysia bersama dengan beberapa delegasi Indonesia. Machfudz menuturkan bahwa ketika itu delegasi-delegasi dari Indonesia selain dirinya tersebut menjadi wakil untuk bidang hukum dan Hak Asasi Manusia, sementara Machfudz sendiri menjadi wakil untuk bidang perubahan iklim dan lingkungan.

Kesempatan ini dapat terlaksana berkat dukungan dari pihak Kemahasiswaan UII dan Prodi Teknik Lingkungan UII. Machfudz menuturkan bahwa kesempatan ini juga dapat dijadikan sebagai peluang berharga bagi mahasiswa agar dapat terlibat dalam forum ASEAN untuk membuat perubahan untuk masa depan bagi Indonesia dan ASEAN. Selain itu, Machfudz juga berpendapat bahwa pengalaman seperti ini dapat memberikan pengalaman di tingkat global yang sangat berharga bagi mahasiswa.

Ruang Utama Kegiatan ASEAN Civil Society Conference/ASEAN People’s Forum (ACSC/APF) 2016 di Dili Convention Center (DCC) Dili, Timor-Leste.

Disclaimer:
Tulisan asli dari artikel ini berasal dari narasumber sendiri, M. Machfudz Sa’idi (Mahasiswa Teknik Lingkungan UII angkatan 2013). Artikel ini telah disunting pada bagian-bagian yang dirasa perlu untuk meningkatkan kualitas artikel.

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berkolaborasi dengan University of Rhode Island (URI) USA mengadakan sebuah kegiatan workshop bertajuk “workshop on academic writing for international journal” bertempat di ruang kuliah Magister Teknik Sipil FTSP UII Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5.  Workshop berlangsung dari tanggal 2-5 Agustus 2016 yang dibuka oleh Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D) dan dipandu oleh Prof. Thomas Boving, Assoc. Prof. Nancy Karakker dan Ane Devan-Song, M.Sc dari URI.

Dekan FTSP, Dr.-Ing. Widodo Brontowiyono, M.Sc. beserta Prof. Thomas Boving dan Assoc.Prof. Nancy Karakker

Koordinator workshop, Eko Siswoyo, Ph.D, dari Program Studi Teknik Lingkungan menyampaikan bahwa workshop ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi para peserta workshop baik mahasiswa maupun dosen. Materi workshop meliputi strategi penulisan manuskrip yang meliputi semua bagian dari tulisan ilmiah, yakni introduction, materials and methods, results and discussion, conclusion, reference, abstract. Selain itu juga peserta workshop diajari cara-cara yang tepat untuk memilih target jurnal internasional yang berkualitas. Para peserta workshop tidak hanya menerima materi terkait penulisan naskah akademik untuk jurnal internasional, namun mereka juga dibimbing untuk praktik langsung menulis manuskrip hasil penelitian mereka selama empat hari saat workshop ini dilaksanakan. Tersedianya manuskrip yang siap dikirim ke suatu international journal menjadi tujuan dari kegiatan workshop ini. Para pemateri workshop dengan begitu sabar dan telaten menemani setiap peserta workshop yang membutuhkan bantuan. Hal ini menjadikan workshop ini berlangsung dengan nyaman dan lancar.

Thomas Boving memandu peserta workshop untuk menarget jurnal internasional

Eko menuturkan bahwa peserta workshop berjumlah sebanyak 35 orang, yang terdiri dari mahasiswa S1 Teknik Lingkungan UII, mahasiswa Magister Teknik Sipil UII, beberapa dosen dari Prodi Teknik Lingkungan, Prodi Teknik Sipil, Prodi Kimia dan Prodi Statistik UII, mahasiswa S2 dari Prodi Fisika dan Biologi UGM,  dosen dari Fakultas Geografi UGM, serta dosen Prodi Teknik Lingkungan UPN Veteran Surabaya.

Nancy Karakker memandu peserta workshop untuk memahami literatur dengan baik

Jangan lewatkan kesempatan berikutnya untuk mendapatkan workshop yang penuh manfaat dan berkualitas seperti ini dari Prodi Teknik Lingkungan.

Sesi foto bersama setelah penutupan acara workshop tanggal 5 Agustus 2016