untuk berita versi bahasa inggris

Shofi Latifah Nuha Anfesi, Mahasiswi Proram Studi Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 2017 terlibat aktif sebagai peserta dalam Sundance Film Festival 2018 yang diselenggarakan di Park City, Utah, Amerika Serikat pada 18-26 Januari 2018. Kikutsertaan penerima beasiswa unggulan Pondok Pesantren UII 2017 ini didampingi oleh salah satu produser film dari Indonesia.

Mahasiswa yang akrab dipanggil Shofi menceritakan pengalamannya dapat mengikuti acara tersebut bermula dari acara yang diikuti ketika masih duduk dibangku SMAyang bertempat di Los Angeles,  yaitu International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2017 pada 14-19 Mei 2017. Ia mengaku sebelum ke Los Angeles, sutradara dari Amerika Serikat yang bernama Laura Fix dari lembaga produser film Fishbowl Films datang ke Indonesia untuk mendokumentasikan penelitian dirinya bersama temannya yang dikemas dalam film yang berjudul Inventing Tomorrow.

Selanjutnya Shofi yang merupakan mahasiswai UII dari Bangka Belitung melakukan proses shooting di Indonesia dan di Los Angeles. Dan akhirnya pada pada tahun 2017 yang lalu, sutradara yang mendokumentasikan penelitiannya menyampaikan film tersebut lolos dalam kompetisi Sundance di Park City, Utah, Amerika Serikat.

Semua tokoh yang terlibat dalam proses shooting film tersebut diundang dalam pemutaran film perdana, wawancara dan panel discussion pada acara Sundance Film Festival, Januari 2018. Shofi mengaku dalam mengikuti acara tersebut, juga ditemani oleh peserta lain dari India, Hawaii, dan dari mahasiswa UANL (Universidad Autonoma da Nuevo Leon).

Disampaikan Shofi, pengalaman menarik di dapat seperti banyak yang  menangis setelah melihat filmnya, bertemu dan berbincang dengan Nuclear Physicist, Taylor Wilson dan Megan Smith yang merupakan asisten mantan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Dalam kesempatan ini Ia merasa senang senang dapat memperkenalkan Islam dan budayanya di hadapan orang-orang di Amerika Serikat melalui keikutsertaannya dan partner penelitiannya dalam aplikasi STEM, kompetisi Intel ISEF dan film Inventing Tomorrow.

Shofi berharap dengan adanya film Inventing Tomorrow ini dapat mengubah pandangan orang-orang di negara lain  terhadap Islam yang dianggap jauh dengan sains. “ Karena justru sains muncul dari ilmuwan-ilmuwan Islam dan Sains juga merupakan reprentasi dari tanda-tanda adanya Allah SWT sebagai sang pencipta alam semesta “  tandasnya.

Shofi berharap kepada pemuda-pemudi Muslim agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. “Ilmu pengetahuan sebagai alat kita untuk meraih kesuksesan di dunia. Akan tetapi, jangan sampai pernah menghilangkan aqidah kita, akhlakul karimah dan jati diri kita sebagai umat Islam,” ujarnya. (Berita ini telah dimuat sebelumnya di website UII).

Awal Februari ini, 3 mahasiswa dari UII: Muhammad Ilham Abdul Majid, Saraswati Yola Nur Aisyah dan Hafidh Rahmatiyas berhasil menyabet juara 2 pada kompetisi karya tulis dalam event Engineering Physics Week (EPW) di Teknik Fisika ITS Surabaya dengan konsep Smart Water untuk menunjang keberlanjutan akses air minum di Indonesia.

EPW, Event Besar Teknik Fisika ITS
Engineering Physics Week (EPW) adalah event terbesar Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Event ini diadakan sebagai wadah untuk menggali potensi diri generasi muda Indonesia dengan mengedepankan semangat dalam dunia teknologi dan sains untuk pembangunan dunia industri. Di dalam event EPW 2018 terdapat 3 sub event: Engineering Physics Challenge (EPC), SNAPSHOT dan Smart Innovation of Writing (SNOW). EPC merupakan ajang olimpiade fisika tingkat nasional, SNAPSHOT merupakan ajang lomba fotografi yang ditujukan untuk masyarakat umum, sementara itu SNOW merupakan lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang ditujukan untuk siswa SMA/sederajat dan mahasiswa. SNOW tahun 2018 ini mengangkat tema “Utillize Your Knowledge For Our Better Nation” yang mengajak generasi muda untuk menyalurkan ide kreatif dan solutif dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan (green technology) untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030. Untuk kategori mahasiswa, tema Meningkatkan Rasio Elektrifikasi di Daerah Berkembang dengan Smart and Green Technology sebagai Upaya Realisasi SDGs 2030 dibagi lagi menjadi 4 sub tema: 1) Pengolahan Energi Terbarukan, 2) Pemanfaatan Energi Terbarukan, 3) Produksi Energi Terbarukan, dan 4) Implementasi Smart Energy Berbasis Internet of Things.

Tim UII Ikuti SNOW
Tim Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Muhammad Ilham Abdul Majid (Psikologi 2016, NIM 16320162), Saraswati Yola Nur Aisyah (Teknik Lingkungan 2016, NIM 16513003) dan Hafidh Rahmatiyas (Teknik Lingkungan 2016, NIM 16513114) mengikuti event SNOW dengan judul:

Let’s Drink with Smart Water (RESEP: Rekayasa Konsep E-Ecster Portable sebagai Penunjang SDGs di Tahun 2030″

Kompetisi SNOW diselenggarakan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah seleksi abstrak, yang mana para peserta diharuskan mengirim abstrak karya tulisnya melalui e-mail. Diketahui bahwa ada 300 abstrak yang diumumkan lolos seleksi tahap pertama. Selanjutnya peserta diharuskan untuk mengirim full paper karya tulisnya sebagai seleksi tahap kedua. Pada tahap kedua hanya 10 tim yang lolos dan diharuskan mengikuti serangkaian acara pada tahap final di Teknik Fisika ITS pada tanggal 2-4 Februari 2018. Tim UII, tim ITS dan beberapa tim dari PTN maupun PTS lainnya berhasil lolos ke babak grand final.

Tim UII Tembus Grand Final
Pada tahap final para finalis menghadapi pertandingan yang sesungguhnya. Peserta diminta melakukan presentasi menggunakan video dalam waktu lima menit disertai lima menit sesi tanya jawab. Tidak hanya itu, peserta juga diminta untuk mempresentasikan karya tulis ilmiahnya selama sepuluh menit disertai sepuluh menit sesi tanya jawab. Dalam kompetisi ini para finalis berusaha meyakinkan para dewan juri dengan mempresentasikan hasil karya tulis yang telah dibuat beserta videonya. Para dewan juri yang dihadirkan merupakan dosen-dosen yang sangat berkompeten di bidangnya. Kemampuan analisis dan pemecahan masalah dari para finalis benar-benar diuji dalam tahap ini oleh para dewan juri tersebut.

Delegasi UII berhasil mendapatkan juara kedua kategori mahasiswa dengan konsep rekayasa E-Ecster Portable berbasis pada IoT yang telah disebut di atas judulnya. Konsep “Smart Water” merupakan suatu konsep rekayasa botol pemfilter dan pendeteksi air yang terintegrasi dengan gawai dengan tujuan utama mengentaskan permasalahan air bersih dan penyediaan air minum di Indonesia. Pembimbing tim UII, Eko Siswoyo, Ph.D yang merupakan dosen Program Studi Teknik Lingkungan menyampaikan bahwa karya mahasiswa UII ini diharapkan akan mampu menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi krisis air bersih dan air minum di Indonesia.

Mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 2014, Alfin Fadhilah, berhasil lolos sebagai finalis 10 besar lomba tantangan menulis artikel yang berkaitan dengan konservasi energi dan energi terbarukan. Lomba ini diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tulisan Alfin dapat dilihat pada tautan berikut. Berikut pengalaman yang dibagikan oleh Alfin:

Bermula dari Twitter ESDM
Pertama kali saya mengetahui informasi tentang kompetisi blog #15Hariceritaenergi yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah dari tautan seseorang di Twitter sekitar awal Agustus 2017. Setelah mengetahui informasi tersebut, saya merasa persyaratan-persyaratan dari pihak panitia dapat saya penuhi. Tak lama kemudian saya mencoba mendaftar dan memantapkan diri untuk berkonsisten menulis sejak tanggal 17 Agustus 2017 hingga 31 Agustus 2017.

Kompetisi yang mengambil tema Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)  ini dilaksanakan untuk mendorong pemanfaatan energi bagi para generasi muda (18-30 tahun). Setiap peserta diminta menulis selama 15 Hari tentang topik EBTKE sesuai sudut pandang mereka di kanal blog pribadi. Tulisan yang dimuat terdiri dari minimal 800 kata dan diharuskan untuk disebar ke setiap sosial media dari peserta yang mengikuti kompetisi. Ada sekitar 128 peserta yang mengikuti kompetisi ini dan menghasilkan sepuluh finalis untuk memaparkan gagasan atau mempresentasikan ide mereka pada acara The 6th Indonesia EBTKE Conex 2017 di Balai Kartini DKI Jakarta. Nantinya, selepas presentasi akan dilakukan pengumuman tiga besar untuk berangkat ke kantor pusat The International Energy Agency (IEA) di Paris, Perancis.

Menjadi Salah Satu dari Dua Finalis yang Berstatus Mahasiswa
Pengumuman sepuluh besar finalis telah diumumkan pada 8 September 2017 dan syukur alhamdulillah saya termasuk salah satu di antaranya. Alhasil, pada tanggal 14 September saya diharuskan untuk berangkat ke Balai Kartini guna mempresentasikan ide saya seputar EBTKE. Dalam perjalanan menuju ke Jakarta, saya bersyukur diberikan bantuan dana transportasi oleh pihak Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia.

Saat berada di Balai Kartini, saya agak gentar melihat finalis yang lain dikarenakan hanya dua orang yang terdiri dari kalangan mahasiswa dan selebihnya adalah kalangan profesional, pengusaha, juga peneliti di bidang energi. Bahkan dua dari sepuluh peserta telah memperoleh gelar doktoral. Tetapi saya mencoba untuk bersikap rileks dan apa adanya. Dalam presentasi yang dimulai sekitar pukul sepuluh tersebut, saya mencoba memaparkan tentang bagaimana Indonesia menghadapi permasalahan energi terbarukan di masa yang akan datang. Saya mengusulkan untuk melakukan percepatan program Sustainable Energy One Map (Satu Peta Energi Berkelanjutan) yang berguna untuk mengurangi konflik lahan, terutama pada pengerjaan proyek panas bumi yang sering kita dengar belakangan ini. Selain itu, saya juga memaparkan penerapan konsep VUCA (Volatility, Uncertainity, Complexity and Ambiguity) pada pengembangan energi terbarukan, mengingat konsep tersebut saat ini sedang banyak digunakan dalam analisis pasar global. Jerman menggunakan metode analisis ini untuk membuat kerangka kerja yg diterapkan dalam kebijakan mengenai perubahan iklim. Terakhir, saya mencoba mempopulerkan istilah crowdempowering dalam setiap pembangunan proyek energi bersih yang mana dalam hal ini mengajak masyarakat sekitar untuk aktif berkontribusi terhadap setiap proyek yang dijalankan pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM.

Selepas presentasi dari kesepuluh peserta, diumumkan tiga peserta yang lolos untuk mengunjungi kantor pusat IEA di Paris. Tapi sayangnya, saya tidak termasuk ke dalam tiga peserta yang lolos tersebut. Meski begitu, saya cukup senang telah berhasil masuk sepuluh besar dan menambah wawasan bagi diri saya tentang EBTKE di Indonesia.

Setelah rangkaian acara tersebut selesai, menjelang sore saya beranjak menuju Expo EBTKE yang gedungnya masih bersebelahan dan melihat beberapa teknologi di bidang energi terbarukan yang telah mulai marak dipasarkan. Hampir dari keseluruhan expo, produk-produk dari solar panel mendominasi rangkaian expo tersebut. Puas melihat produk-produk dalam expo tersebut, saya akhirnya beranjak menuju stasiun kereta api untuk kembali ke Jogja.

Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) mendapat kehormatan dengan kunjungan Liasion dari Faculty of Civil Engineering, Gifu University yang bernama Associate Professor Toshiro Yamada, pada 7-8 September 2017. Kunjungan ini merupakan sebagai salah satu tahap awal untuk mempercepat proses penandatanganan kerjasama (Memorandum of Understanding (MoU) antara UII dengan Gifu University.

Selain untuk membahas program setelah pengesahan MoU, kuliah umum pun menjadi salah satu aktivitas penting dalam kunjungan ini. Prof. Yamada memberikan kuliah umum, di hadapan sekitar 250 mahasiswa yang didominasi oleh mahasiswa baru PSTL UII angkatan 2017, yang berjudul “Introduction of Japanese Drinking Water Treatment and Wastewater Management”.

Prof. yang suka makan makanan Indonesia ini memberikan uraian sejarah Jepang dalam memelihara alam, mengkonservasi air hingga pengolahannya menjadi layak pakai dan minum. Kuliah umum ini berhasil menarik minat para calon engineer lingkungan dengan banyaknya antusias para peserta yang memberikan pertanyaan seputar teknologi dan metode pengolahan air di Jepang hingga bisa langsung diminum.

Selain itu, beliau juga memberikan kuliah di kelas mata kuliah Pengelolaan Limbah Industri. Yamada sensei memberikan kuliah tentang teknologi pengolahan limbah rumah tangga yang lebih terkenal dengan nama Johkasou. Teknologi ini menggabungkan antara pengolahan anaerobik, fakultatif-aerobik dan aerobik dalam mengolah, baik limbah grey water maupun black water dari rumah tangga. Tema ini membuka pikiran mahasiswa PSTL untuk memajukan proses conventional septic tank menjadi teknologi on-site treatment yang tangguh dalam mengolah limbah rumah tangga di Indonesia.

Semoga dengan kuliah umum dan kuliah tamu ini dapat menarik minat mahasiswa PSTL dan juga memicu mereka agar kuliah lebih giat dalam menimba ilmu untuk bisa menyelesaikan permasalahan lingkungan di kemudian hari.


Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) merupakan kegiatan besar yang menjadi salah satu awalan bagi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk melakukan aksi nyata menuju Poros Maritim Dunia. Melalui ENJ, diharapkan terbentuknya konektivitas antarmasyarakat Indonesia sebangsa dan setanah air yang selama ini masih kurang dijangkau karena kondisi geografisnya. ENJ menjadi upaya untuk menghadirkan Negara di pulau-pulau kecil dan terluar dengan mengirimkan pemuda-pemudi terbaik nusantara agar terjun langsung di masyarakat yang membutuhkan (enj-maritim.id).

ENJ terdiri dari tiga kelompok, yaitu kelompok pemuda (kapal perintis), kelompok mahasiswa (kapal perintis) dan kelompok siswa (KRI Dewaruci). ENJ kelompok mahasiswa dan kelompok siswa merupakan kelompok ENJ yang bekerja sama dengan instansi pendidikan tertentu. Kelompok ENJ mahasiswa bekerja sama dengan 46 perguruan tinggi negeri (PTN) dengan kuota 1000 mahasiswa. Sedangkan kelompok ENJ siswa bekerja sama dengan SLTA (SMA/sederajat) dengan kuota 68 siswa. ENJ kelompok pemuda merupakan kelompok yang terdiri dari pemuda yang berusia 17-30 tahun (UU No.40 Tahun 2009). Pada kelompok ENJ pemuda dilakukan seleksi dengan beberapa kriteria khusus, dimana kuota yang disediakan hanya berjumlah 2000 pemuda sedangkan yang melakukan pendaftaran mencapai 13416 (enj-maritim.id).

Rizal Kartika Wardhana, mahasiswa Teknik Lingkungan UII angkatan 2014 mengikuti kegiatan ENJ ini dari tanggal 21 Agustus hingga 31 Agustus 2017. Berikut penuturan Rizal dalam membagikan pengalamannya selama mengikuti kegiatan ENJ tersebut:

Pada kesempatan ini, alhamdulillah saya terpilih sebagai salah satu pemuda yang berhak mengikuti kegiatan ENJ ini. Saya terpilih untuk mengikuti kegiatan ENJ di Provinsi Jawa Timur, lebih tepatnya di pulau Ra’as. Kegiatan tim kami berlangsung selama 12 hari. Kegiatannya terdiri dari posyandu, home visit (diabetes dan hipertensi), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sosialisasi beasiswa, pulau inspirasi, taman baca, donasi baju dan sembako, pengenalan internet, yuk nabung, bina kreativitas desa, bersih desa dan pantai, pengolahan buah bakau menjadi sirup, sosialisasi potensi SDA dan konservasi lingkungan, dan eksplorasi pulau. Selama kegiatan yang berlangsung 12 hari tersebut, alhamdulillah kami mendapat dukungan penuh dari masyarakat maupun pemerintah.

?v=Ef05yYu4UvU

?v=gYTs9BVhYAk

Pada tanggal 14 Agustus 2017, Universitas Islam Indonesia menerima surat resmi dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) terkait keputusan akreditasi internasional. Berdasarkan surat tersebut, Prodi Teknik Lingkungan UII dinyatakan terakreditasi oleh Engineering Accreditation Commission (EAC) ABET. Lembaga akreditasi internasional yang berkedudukan di Baltimore USA ini mengakreditasi perguruan tinggi untuk program studi di bidang applied