Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) UII bekerjasama dengan PT. Environesia Global Saraya melaksanakan kegiatan sosial yaitu pengabdian masyarakat di Panti Asuhan Al Hakim Pakem dan Panti Asuhan Putri Nurul Yasmin Yogyakarta. Kegiatan sosial bertajuk “Greenesia” yang diadakan pada tanggal 27 Desember 2016 ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya anak-anak, agar dapat menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. Kegiatan tersebut dilatarbelakangi keprihatinan akan kualitas lingkungan hidup saat ini yang kian memburuk sebagai akibat dari kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola lingkungan di sekitarnya.

Permasalahan sampah saat ini sudah mencapai titik nadir. Jumlah timbulan sampah terus meningkat, jenis sampah juga semakin variatif akibat perubahan pola konsumsi masyarakat. Ditambah lagi pola hidup dan budaya masyarakat yang belum memperhatikan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi HMTL UII dalam mengimplementasikan salah satu Catur Dharma UII, yaitu pengabdian pada masyarakat. Selain itu kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk upaya HMTL UII dan PT. Environesia Global Saraya dalam membantu pemerintah mewujudkan Program Indonesia Bebas Sampah 2020.

Pada kegiatan ini, HMTL UII dan PT. Environesia Global Saraya melakukan sosialisasi mengenai Green Culture (budaya cinta lingkungan) di Panti Asuhan Al Hakim Pakem dan Panti Asuhan Putri Nurul Yasmin Yogyakarta. Sosialisasi ini menjelaskan bagaimana cara menjaga kelestarian lingkungan dan manfaat yang didapatkan dari menjaga kelestarian lingkungan. Selain sosialisasi, pada kegiatan ini juga dilakukan praktik pemanfaatan sampah dengan cara sederhana sehingga menjadi barang yang berguna dan mempunyai nilai ekonomis bagi masyarakat. Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian bantuan untuk anak-anak yang ada di Panti Asuhan dengan harapan ilmu dan pemberian bantuan yang diberikan nantinya dapat berguna, khususnya bagi anak-anak di Panti Asuhan Al Hakim Pakem maupun Panti Asuhan Putri Nurul Yasmin Yogyakarta.

(Artikel ditulis oleh HMTL UII dengan editing seperlunya oleh Admin web.)



Ilmu Kebumian merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII). Mata Kuliah ini memiliki bobot 2 sks dan dilaksanakan pada semester 3. Pada periode semester ganjil tahun 2016 ini, sebanyak 167 mahasiswa mata kuliah Ilmu Kebumian mengikuti kegiatan Kuliah Pakar dan Kuliah Lapangan yang dilaksanakan pada akhir semester sebelum ujian akhir semester (UAS) dilaksanakan. Kuliah Pakar dan Kuliah Lapangan bertujuan untuk menambah pemahaman mahasiswa Teknik Lingkungan FTSP UII di bidang Kebumian. Pemahaman tentang ilmu kebumian diharapkan tidak hanya dari segi teori, namun juga aplikasi nyata di lapangan melalui studi kasus yang relevan dengan bidang teknik lingkungan seperti halnya industri pertambangan, keterkaitan jenis dan karakteristik batuan dengan keberadaan air tanah, serta berbagai konsekuensi pemanfaatan sumber daya alam di bumi. Dalam kesempatan tersebut, Prodi Teknik Lingkungan mengundang Dr.rer.nat. Arifudin Idrus, S.T., M.T., sebagai narasumber (pakar). Beliau adalah dosen Teknik Geologi UGM sekaligus Ketua Program Studi S1 Teknik Geologi UGM. Dr. Arif merupakan dosen Teknik Geologi yang memiliki fokus pada bidang Geologi Ekonomi, khususnya pada kegiatan tambang dan ekplorasi mineral.

Kuliah Pakar (hari pertama)

Kuliah pakar di dalam ruangan diadakan pada hari Jumat tanggal 16 Desember 2016. Pada keesokan harinya, tanggal 17 Desember 2016, sebanyak 167 mahasiswa beserta 6 anggota tim Dr. Arif, termasuk dosen mata kuliah Ilmu Kebumian, Dhandhun Wacano, M.Sc. berangkat menuju Bayat, Klaten, Jawa Tengah, untuk melaksanakan kegiatan kuliah lapangan. Kuliah lapangan difokuskan pada area pengamatan di sekitar perbukitan Jiwo Barat. Kondisi geologi secara umum dijelaskan terlebih dahulu oleh Dr. Arif sebelum kemudian para mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil di setiap titik pengamatan. Pengamatan dilakukan pada tiga titik utama.

Pengamatan pada titik pertama membahas tentang jenis-jenis batuan metamorfik dan mineral penyusun, serta mengkaitkan antara kondisi batuan dengan pengelolaan air tanah yang ada dilokasi pengamatan. Pada titik kedua, pengamatan yang dilakukan mengenai batuan sedimen dengan kenampakan “batu perahu” yang merupakan jenis batuan sedimen gamping dengan bukti keberadaan fosil numulit. Pada pengamatan kedua dibahas juga keterkaitan antara pengelolaan masalah kekeringan di daerah yang kesulitan air dengan jenis batuan gamping, seperti di daerah Gunung Kidul. Titik ketiga merupakan titik terjauh karena harus berjalan kaki menaiki lereng perbukitan. Titik ketiga berada pada Puncak Gunung Pendul. Dari titik tersebut kita dapat melihat bagian selatan komplek perbukitan Bayat dengan lebih menyeluruh ke segala arah. Pada titik ketiga ini, mahasiswa mendapatkan penjelasan tentang jenis batuan Perbukitan Pendul yang didominasi oleh batuan beku. Selain itu, mahasiswa juga mendapat tugas untuk membuat gambar sketsa tentang kondisi morfologi wilayah di sekitar Perbukitan Pendul. Kuliah lapangan berakhir pada sore hari. Selepas kegiatan di lapangan ini, mahasiswa ditugaskan untuk membuat laporan. Laporan ini menjadi salah satu bahan evaluasi pemahaman mahasiswa terhadap keterkaitan mata kuliah ilmu kebumian dengan Teknik Lingkungan.

Kuliah Lapangan (hari kedua)

Berita gembira menghampiri Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII atas diperolehnya kembali akreditasi A dari BAN-PT sesuai Surat Keputusan No. 2861/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2016. Perolehan kembali akreditasi A ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII sudah sangat baik. Hal ini didukung dengan penerapan kurikulum dan sistem pendidikan yang mengacu kepada standar akreditasi internasional yaitu ABET.  Sejak berdiri pada tanggal 22 September 1999, Prodi TL telah berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikannya melalui berbagai cara. Beberapa hibah kompetisi dari DIKTI telah diperoleh seperti Hibah Semi-Que V dan Hibah Program A2, selain itu dari internal juga mendapatkan Program Hibah Kompetisi untuk Internationalisasi Program Studi selama 3 tahun.

Pada awalnya prodi ini hanya memiliki enam dosen dan sekarang telah bertambah menjadi 26 dosen dengan berbagai background keilmuan yang merupakan lulusan dari berbagai perguruan tinggi ternama baik dalam dan luar negeri. Dengan jumlah student body yang mencapai 749 mahasiswa, rasio dosen dan mahasiswa sudah sangat ideal yaitu dibawah 1 : 30. Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII telah menghasilkan lulusan sebanyak 710 orang dengan waktu tunggu mendapatkan pekerjaan rata-rata 3.8 bulan. Persentase lulusan yang bekerja sesuai bidang keahliannya adalah sekitar 86,14%. Persentase ini sudah sangat baik mengingat lahan kerja Teknik Lingkungan yang luas dengan banyaknya bidang keahlian di Teknik Lingkungan.

Sistem pendidikan yang mengacu kepada standar internasional yaitu berbasis Student Outcomes serta didukung sistem pembelajaran dengan model Project Based Learning dan Problem Based Learning membuat sistem pembelajaran di Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII berjalan lebih efektif.  Kegiatan mahasiswa baik intrakurikuler dan ekstrakurikuler didukung penuh oleh prodi. Bahkan beberapa mahasiswa mengikuti program di luar negeri seperti short stay program di Hokkaido University, YOUTEX (Youth Excursion) di Singapura dan Malaysia, Winter Students Exchange (AIESEC) di Kutaisi, Georgia. Selain itu berbagai kerjasama telah terjalin baik di dalam dan luar negeri seperti dengan Hokkaido University, University of Rhode Island, Saxion University of Applied Science, Karlsruhe Institute of Technology,  Technologiezentrum Wasser, International Association of Plumbing and Mechanical Officials, Water and Sanitaion Program dari World Bank dan lain-lain.

Visitasi tim asesor dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) pada tanggal 4 hingga 6 Desember 2016 lalu telah berlangsung dengan lancar. Pada hari pertama visitasi, para asesor tim ABET yang berjumlah 3 orang (1 orang sebagai team chair dan 2 orang sebagai program evaluator) memfokuskan proses penilaian terhadap fasilitas kampus, yakni sarana-prasarana yang digunakan oleh Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan UII. Para asesor mengunjungi Laboratorium Komputer Prodi Teknik Lingkungan, Laboratorium lainnya di Prodi Teknik Lingkungan, dari Laboratorium Kualitas Air hingga Laboratorium Rancang Bangun. Kemudian para asesor diantarkan menuju Laboratorium Terpadu UII dan Laboratorium Hidrolika. Pada akhir dari hari kedua, para asesor mengkaji dokumen-dokumen perkuliahan yang disusun sesuai ketentuan ABET.

Di hari kedua visitasi, proses penilaian berfokus kepada Sumber Daya Manusia. Pejabat prodi dan fakultas ditemui secara terpisah oleh tim asesor untuk diwawancara dan diminta penjelasan. Para dosen Prodi Teknik Lingkungan pun, baik senior maupun junior, tidak luput diwawancara oleh tim asesor. Sekelompok perwakilan mahasiswa juga ikut diwawancara. Selain itu, unit-unit administrasi kampus juga dikunjungi oleh Team Chair selagi kedua Program Evaluators mewawancarai dosen-dosen di Prodi Teknik Lingkungan. Pada sesi makan siang, ketiga asesor juga berkesempatan untuk berbincang dan menggali informasi dari alumni, user dan pihak advisory board dari Prodi Teknik Lingkungan UII.

Di hari ketiga visitasi, para asesor melakukan briefing dengan Dekan setelah rapat pribadi ketiga asesor dilakukan pada pagi hari. Sesi Exit Meeting di Ruang Sidang Teknik Sipil menutup rangkaian acara visitasi tim asesor ABET pada tanggal 6 Desember 2016. Seluruh dosen dan staf Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan UII disertai oleh dekan, wakil dekan serta rektor dan wakil rektor mengikuti pembacaan hasil visitasi oleh tiga asesor ABET.