Mahasiswa Teknik Lingkungan UII Menjadi Delegasi Dalam ASEAN Civil Society Conference/ASEAN People’s Forum 2015 di Malaysia

MALAYSIA – M. Machfudz Sa’idi, Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII Angkatan 2013 yang juga menjadi Ketua Divisi Research and Development di Komunitas Youth for Climate Change (YfCC) Daerah Istimewa Yogyakarta terpilih sebagai salah satu delegasi Indonesia yang mendapat Scholarship dari Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Kuala Lumpur untuk mengikuti ASEAN Civil Society Conference/ASEAN People’s Forum (ACSC/APF) 2015 yang berlangsung pada 21-24 April 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia.

ACSC/APF merupakan forum tahunan yang setara dengan pertemuan Kepala Negara ASEAN yang diselenggarakan di salah satu negara-negara anggota ASEAN. Pada ACSC/APF 2015 Malaysia ini dihadiri oleh 1400 peserta dari negara anggota ASEAN ditambah tamu dari USA dan Jerman. Pada tahun sebelumnya (2014) kegiatan ini dilaksanakan di Myanmar dengan jumlah peserta mencapai 3000 peserta. Peserta kegiatan ini berasal dari Organisasi Masyarakat Sipil, LSM/NGO, Komunitas dan Gerakan Rakyat Pinggiran yang memantau program dan kebijakan ASEAN. Dalam ACSC/APF ini, fokus kegiatannya yaitu untuk lebih memahami program-program ASEAN dari perspektif masyarakat sipil seperti hak asasi manusia, perdamaian, pembangunan, perdagangan, lingkungan, remaja, dan budaya, serta menjaring relasi dan mempelajari kondisi ASEAN saat ini sebagai langkah persiapan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang.

Kegiatan ACSC/APF berlangsung selama 4 (empat) hari di Kuala Lumpur, dimana pada hari kedua para delegasi diberi kesempatan untuk mengikuti beberapa sesi workshop dan diskusi sesuai minatnya diantaranya Forum Wanita, Hak Anak, Forum Pemuda, Forum Anti Korupsi, Hak Asasi Manusia, Demokrasi, Pengembangan Organisasi, Pemerintahan, Keadilan, Hak Imigran, Hak Orang Pinggiran, Interfaith, Lingkungan, dan Climate Change. Hasil dari laporan workshop akan menjadi rekomendasi untuk disampaikan kepada Sekretariat ASEAN dan perwakilan Pemerintah di Negara-negara ASEAN.

Pada sesi Workshop Environment Democracy Index (EDI)