untuk berita versi bahasa inggris

Pada tanggal 14 Juli 2017 Prodi Teknik Lingkungan UII menyelenggarakan kuliah umum bertemakan “Indonesia at the Water-Energy-Food Nexus” yang dibawakan oleh Profesor Thomas Boving dari University of Rhode Island. Profesor Boving saat itu sedang berada di UII untuk program kerja sama pengajaran kolaborasi internasional, sehingga program kuliah umum ini kegiatan tambahan dari program tersebut. Profesor Boving, sebagai ahli hidrologi, membawakan materi kuliah umum mengenai keterkaitan (nexus) antara 3 aspek penting dalam kehidupan kita, yakni air, energi dan bahan pangan. Peserta kuliah umum ini adalah mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII, yang mana sebagian besarnya berasal dari Teknik Lingkungan UII.

Para mahasiswa nampak bersemangat dalam mengikuti kuliah umum ini. Beberapa mahasiswa menanyakan banyak pertanyaan terkait dengan pengelolaan air dan pendapat Profesor Boving mengenai isu-isu terbaru terkait materi kuliah umum ini. Selain itu, beberapa dosen dari Teknik Lingkungan UII juga berdiskusi dengan Profesor Boving untuk kelanjutan penerapan program kerja sama terkait dengan pengelolaan air dan sinerginya dengan ketahanan pangan dan energi di Yogyakarta dan Banjarmasin.

File presentasi materi kuliah umum Profesor Thomas Boving ini dapat diunduh pada .

Profesor Thomas Boving, seorang ahli geohidrologi dari University of Rhode Island diajak bekerjasama untuk memberikan kelas internasional di Program Studi Teknik Lingkungan UII. Profesor Boving mengajar untuk kelas Hidrologi dan Geohidrologi tujuh pertemuan satu kelas Hidrologi

Dua mahasiswa Teknik Lingkungan UII angkatan 2013, Suci Varista Sury dan Faisal Arsyad, mengikuti program pertukaran pelajar ke Hokkaido University. Program ini merupakan program kerja sama pertukaran pelajar antara Program Studi Teknik Lingkungan UII dengan Graduate School of Environmental Science of Hokkaido University. Sejak 2009, Program Studi Teknik Lingkungan rutin mengirimkan mahasiswa untuk terlibat dalam program ini.

Kegiatan pada program kali ini melibatkan mahasiswa dalam kegiatan laboratorium yang berkaitan dengan program pengembangan adsorben dan sistem adsorpsi yang berkaitan dengan isu lingkungan terkini. Selama hampir 2 bulan Suci dan Faisal melakukan penelitian terkait pengembangan adsorben menggunakan bahan tertentu untuk mereduksi polutan tertentu sesuai minat dan arahan langsung Prof. Shunitz Tanaka dari Graduate School of Environmental Science, Universitas Hokkaido, Jepang. Kegiatan ini berlangsung pada 3 Februari-24 Maret 2017 setiap hari kerja senin-jumat di Graduate School of Environmental Science, Universitas Hokkaido, Jepang.

Suci melakukan penelitian berjudul “Adsorption of Hexavalent Chromium using Composite Alginate-Humic Acid (AHA) Beads” yang merupakan pengembangan adsorben menggunakan bahan dasar sodium alginate yang dikombinasikan dengan asam humus (humic alginate) untuk mereduksi polutan krom heksavalen (Cr6 ) dalam air. Sedangkan penelitian yang dilakukan Faisal berjudul “Adsorption of Phenol by Poly Vinyl Alcohol Sponge” yang merupakan penentuan kapasitas adsorpsi dari beberapa jenis adsorben yang terbuat dari Poly Vinyl Alcohol (PVA) Sponge untuk mengadsorpsi phenol dalam air.

Selama penelitian di Hokkaido, mahasiswa dibimbing dan diarahkan oleh Prof. Shunitz Tanaka dan Doctor Parvin Bergum dan juga didampingi oleh beberapa mahasiswa, diantaranya adalah mahasiswi program master asal Indonesia yang juga merupakan alumnus Teknik Lingkungan UII, Rizki Anggraini Permana, serta mahasiswa program master asal Jepang Mr. Kenta Nakmura serta mahasiswa program doktor asal Jepang Mr. Yasuhiro Akemoto.

Selain melaksanakan kegiatan laboratorium, selama akhir pekan Suci dan Faisal berkesempatan untuk menjelajah Kota Sapporo yang saat itu sedang berada pada musim salju. Mahasiswa mengunjungi festival perayaan musim salju di Odori Park, melihat pabrik cokelat asli Hokkaido di Chocolate Factory dan Shiroi Koibito Park, menjelajah Hokkaido Shrine, melihat keindahan Kota Sapporo di malam hari dari ketinggian di Mount Moiwa, bermain seluncur salju di Takino Suzuran bahkan menjelajah hingga ke Otaru untuk melihat Otaru Canal dan beberapa museum yang ada di sana.

Presentasi Akhir Penelitian Adsorpsi di Hokkaido University

Foto Suci

Dua mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Muhammad Turmudzi Abdul Azis dan Rizal Kartika Wardhana berpartisipasi aktif di ajang internasional International Conference on Energy and Thermal Engineering (ICTE) 2017 yang diselenggarakan oleh Yildiz Technical University di Istanbul, Turki pada 25-28 April 2017.

Konferensi ICTE 2017 ini diselenggarakan di Yildiz Technical University, Istanbul, Turki. Konferensi internasional ini diikuti lebih dari 1000 peneliti dari 20 negara di seluruh dunia. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian seluruh peneliti di dunia terhadap permasalahan energi konvensional (energi fosil) yang semakin memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Kegiatan ini diharapkan dapat menemukan solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan dan dapat dapat diaplikasikan di seluruh dunia. Peserta yang hadir pada International Conference On Energy and Thermal Engineering terbagi menjadi dua bagian, yaitu Oral Presentation dan Poster PresentationMuhammad Turmudzi Abdul Azis dan Rizal Kartika Wardhana mengikuti kegiatan Oral Presentation yang mana mereka mempresentasikan hasil penelitian mereka yang berjudul Synthesis Of Biosemiconductor Based on Nata De Soya Fiber From Whey for Reduction Effort of Electronic Waste dan Renewable Energy Optimization Of Electrical Power Generation Toward The Energy Self-Sufficient Village.

Bagi Azis dan Rizal, mengikuti konferensi internasional ini merupakan kesempatan bagi mereka dalam mempublikasikan hasil dari penelitian yang mereka lakukan. Dalam konferensi tersebut terdapat banyak peneliti-peneliti lain dari berbagai negara dan hal tersebut merupakan kesempatan besar bagi mereka untuk bertukar pikiran dengan peneliti-peneliti dari berbagai dunia lainnya.

 

Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) UII bekerjasama dengan PT. Environesia Global Saraya melaksanakan kegiatan sosial yaitu pengabdian masyarakat di Panti Asuhan Al Hakim Pakem dan Panti Asuhan Putri Nurul Yasmin Yogyakarta. Kegiatan sosial bertajuk “Greenesia” yang diadakan pada tanggal 27 Desember 2016 ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya anak-anak, agar dapat menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. Kegiatan tersebut dilatarbelakangi keprihatinan akan kualitas lingkungan hidup saat ini yang kian memburuk sebagai akibat dari kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola lingkungan di sekitarnya.

Permasalahan sampah saat ini sudah mencapai titik nadir. Jumlah timbulan sampah terus meningkat, jenis sampah juga semakin variatif akibat perubahan pola konsumsi masyarakat. Ditambah lagi pola hidup dan budaya masyarakat yang belum memperhatikan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi HMTL UII dalam mengimplementasikan salah satu Catur Dharma UII, yaitu pengabdian pada masyarakat. Selain itu kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk upaya HMTL UII dan PT. Environesia Global Saraya dalam membantu pemerintah mewujudkan Program Indonesia Bebas Sampah 2020.

Pada kegiatan ini, HMTL UII dan PT. Environesia Global Saraya melakukan sosialisasi mengenai Green Culture (budaya cinta lingkungan) di Panti Asuhan Al Hakim Pakem dan Panti Asuhan Putri Nurul Yasmin Yogyakarta. Sosialisasi ini menjelaskan bagaimana cara menjaga kelestarian lingkungan dan manfaat yang didapatkan dari menjaga kelestarian lingkungan. Selain sosialisasi, pada kegiatan ini juga dilakukan praktik pemanfaatan sampah dengan cara sederhana sehingga menjadi barang yang berguna dan mempunyai nilai ekonomis bagi masyarakat. Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian bantuan untuk anak-anak yang ada di Panti Asuhan dengan harapan ilmu dan pemberian bantuan yang diberikan nantinya dapat berguna, khususnya bagi anak-anak di Panti Asuhan Al Hakim Pakem maupun Panti Asuhan Putri Nurul Yasmin Yogyakarta.

(Artikel ditulis oleh HMTL UII dengan editing seperlunya oleh Admin web.)



Ilmu Kebumian merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII). Mata Kuliah ini memiliki bobot 2 sks dan dilaksanakan pada semester 3. Pada periode semester ganjil tahun 2016 ini, sebanyak 167 mahasiswa mata kuliah Ilmu Kebumian mengikuti kegiatan Kuliah Pakar dan Kuliah Lapangan yang dilaksanakan pada akhir semester sebelum ujian akhir semester (UAS) dilaksanakan. Kuliah Pakar dan Kuliah Lapangan bertujuan untuk menambah pemahaman mahasiswa Teknik Lingkungan FTSP UII di bidang Kebumian. Pemahaman tentang ilmu kebumian diharapkan tidak hanya dari segi teori, namun juga aplikasi nyata di lapangan melalui studi kasus yang relevan dengan bidang teknik lingkungan seperti halnya industri pertambangan, keterkaitan jenis dan karakteristik batuan dengan keberadaan air tanah, serta berbagai konsekuensi pemanfaatan sumber daya alam di bumi. Dalam kesempatan tersebut, Prodi Teknik Lingkungan mengundang Dr.rer.nat. Arifudin Idrus, S.T., M.T., sebagai narasumber (pakar). Beliau adalah dosen Teknik Geologi UGM sekaligus Ketua Program Studi S1 Teknik Geologi UGM. Dr. Arif merupakan dosen Teknik Geologi yang memiliki fokus pada bidang Geologi Ekonomi, khususnya pada kegiatan tambang dan ekplorasi mineral.

Kuliah Pakar (hari pertama)

Kuliah pakar di dalam ruangan diadakan pada hari Jumat tanggal 16 Desember 2016. Pada keesokan harinya, tanggal 17 Desember 2016, sebanyak 167 mahasiswa beserta 6 anggota tim Dr. Arif, termasuk dosen mata kuliah Ilmu Kebumian, Dhandhun Wacano, M.Sc. berangkat menuju Bayat, Klaten, Jawa Tengah, untuk melaksanakan kegiatan kuliah lapangan. Kuliah lapangan difokuskan pada area pengamatan di sekitar perbukitan Jiwo Barat. Kondisi geologi secara umum dijelaskan terlebih dahulu oleh Dr. Arif sebelum kemudian para mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil di setiap titik pengamatan. Pengamatan dilakukan pada tiga titik utama.

Pengamatan pada titik pertama membahas tentang jenis-jenis batuan metamorfik dan mineral penyusun, serta mengkaitkan antara kondisi batuan dengan pengelolaan air tanah yang ada dilokasi pengamatan. Pada titik kedua, pengamatan yang dilakukan mengenai batuan sedimen dengan kenampakan “batu perahu” yang merupakan jenis batuan sedimen gamping dengan bukti keberadaan fosil numulit. Pada pengamatan kedua dibahas juga keterkaitan antara pengelolaan masalah kekeringan di daerah yang kesulitan air dengan jenis batuan gamping, seperti di daerah Gunung Kidul. Titik ketiga merupakan titik terjauh karena harus berjalan kaki menaiki lereng perbukitan. Titik ketiga berada pada Puncak Gunung Pendul. Dari titik tersebut kita dapat melihat bagian selatan komplek perbukitan Bayat dengan lebih menyeluruh ke segala arah. Pada titik ketiga ini, mahasiswa mendapatkan penjelasan tentang jenis batuan Perbukitan Pendul yang didominasi oleh batuan beku. Selain itu, mahasiswa juga mendapat tugas untuk membuat gambar sketsa tentang kondisi morfologi wilayah di sekitar Perbukitan Pendul. Kuliah lapangan berakhir pada sore hari. Selepas kegiatan di lapangan ini, mahasiswa ditugaskan untuk membuat laporan. Laporan ini menjadi salah satu bahan evaluasi pemahaman mahasiswa terhadap keterkaitan mata kuliah ilmu kebumian dengan Teknik Lingkungan.

Kuliah Lapangan (hari kedua)