untuk berita versi bahasa indonesia

Pada tanggal 12 dan 13 Agustus lalu Prodi Teknik Lingkungan UII divisitasi oleh asesor BAN-PT. Tim asesor pada kesempatan kali ini terdiri dari dua orang, yakni Dr. Benno Rahardyan, ST., MT. dan Dr. Bambang Yudono, M.Sc. Visitasi dimulai dengan pembukaan yang juga dihadiri oleh Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, MSc. beserta Wakil Rektor 1, Dr. Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA. IAI. Pembukaan visitasi ini juga dihadiri oleh pihak Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), yakni Dekan FTSP, Dr.-Ing. Widodo Brontowiyono, M.Sc. dan Wakil Dekan FTSP, Setya Winarno, ST., MT., PhD. Setelah itu acara dilanjutkan dengan wawancara. Wawancara pertama adalah dengan pengelola prodi Teknik Lingkungan dan dosen Teknik Lingkungan (baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap). Wawancara berikutnya adalah dengan alumni dan pengguna Teknik Lingkungan, kemudian wawancara dengan mahasiswa Teknik Lingkungan, dan wawancara dengan tenaga kependidikan (karyawan). Setelah kesemua sesi wawancara berakhir, kedua asesor kemudian mengadakan sesi diskusi, tanya-jawab dengan tim penyusun borang akreditasi. Di hari kedua, kedua asesor diajak berkunjung menuju laboratorium yang dimiliki Prodi Teknik Lingkungan dan Perpustakaan Pusat UII. Setelah itu kedua asesor bertemu dan melakukan wawancara dengan Badan Penjaminan Mutu UII. Setelah seluruh kegiatan kunjungan dan wawancara berakhir, kedua asesor melakukan diskusi tertutup untuk asesor untuk melakukan finalisasi hasil dari visitasi selama dua hari.

Pembukaan Visitasi Pembukaan Visitasi oleh Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc.

Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan UII angkatan 2013, M. Machfudz Sa’idi yang merupakan anggota komunitas Youth for Climate Change (YfCC) Daerah Istimewa Yogyakarta, diundang sebagai salah satu delegasi Indonesia di ASEAN Civil Society Conference/  (ACSC/APF) 2016 Timor-Leste pada 2 – 6 Agustus 2016 di Dili, Timor-Leste. Machfudz juga mendapatkan scholarship dari Kedutaan Besar Republik Federal Jerman berupa bantuan fasilitas dan kebutuhan pribadi selama kegiatan konferensi ini.

M. Machfudz Sa’idi

ACSC/APF merupakan konferensi tahunan sejak tahun 2006 yang mengundang perwakilan dari NGO maupun Organisasi Masyarakat Sosial serta Perwakilan Pemerintah dari Negara Penyelenggara yang setara dengan pertemuan Kepala Negara ASEAN yang diselenggarakan di salah satu negara-negara anggota ASEAN. Meskipun begitu, kali ini konferensi tersebut diselenggarakan di Timor-Leste yang belum menjadi bagian dari ASEAN (masih dalam proses didukung untuk bergabung menjadi bagian ASEAN). Perwakilan-perwakilan yang menjadi delegasi dalam konferensi ini berasal dari Organisasi Masyarakat Sosial, LSM/NGO dan Komunitas Rakyat yang memilki program di ASEAN.

Machfudz berfoto bersama Presiden Timor-Leste yang merupakan penerima penghargaan Nobel Perdamaian pada Tahun 1996

ACSC/APF 2016 berfokus untuk membantu memahami dan menyelesaikan permasalahan penting pada masyarakat Timor-Leste. Permasalahan tersebut antara lain permasalahan terkait sengketa batas wilayah perairan dengan laut Australia dan permasalahan yang berkaitan dengan ASEAN dari perspektif masyarakat sipil. Diharapkan, dengan mengandalkan program-program yang telah disepakati negara-negara anggota ASEAN, permasalahan-permasalahan seperti Hak Asasi Manusia, perdamaian, pembangunan, perdagangan, lingkungan, perubahan iklim, pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs), hukum, imigran, batas wilayah dan budaya yang memengaruhi berbagai macam kepentingan dari negara-negara anggota ASEAN dapat diselesaikan dengan kesepakatan bersama delegasi antar Negara ASEAN.  Selain itu, konferensi ini juga menjadi ajang untuk menjalin relasi dan mempelajari tentang isu-isu yang terjadi di ASEAN.

Delegasi dari tiap negara melakukan diskusi panel melalui sesi workshop dengan berbagai pilihan bidang yang berpengaruh terhadap masyarakat sosial. Hasil dari laporan nantinya akan disampaikan kepada Kantor Sekretariat ASEAN, perwakilan NGO dan organisasi sosial terkait yang diharapkan akan menjadi sebuah masukan yang baik untuk program-program mereka berikutnya. Selain itu, laporan hasil pertemuan konferensi ini tentu juga akan disampaikan kepada masing-masing pemerintah negara-negara anggota ASEAN.

Foto Bersama di Depan Pusat Kebudayaan Indonesia di Timor-Leste

Machfudz mengakui bahwa tahun lalu ia juga mengikuti konferensi ini di Kuala Lumpur, Malaysia bersama dengan beberapa delegasi Indonesia. Machfudz menuturkan bahwa ketika itu delegasi-delegasi dari Indonesia selain dirinya tersebut menjadi wakil untuk bidang hukum dan Hak Asasi Manusia, sementara Machfudz sendiri menjadi wakil untuk bidang perubahan iklim dan lingkungan.

Kesempatan ini dapat terlaksana berkat dukungan dari pihak Kemahasiswaan UII dan Prodi Teknik Lingkungan UII. Machfudz menuturkan bahwa kesempatan ini juga dapat dijadikan sebagai peluang berharga bagi mahasiswa agar dapat terlibat dalam forum ASEAN untuk membuat perubahan untuk masa depan bagi Indonesia dan ASEAN. Selain itu, Machfudz juga berpendapat bahwa pengalaman seperti ini dapat memberikan pengalaman di tingkat global yang sangat berharga bagi mahasiswa.

Ruang Utama Kegiatan ASEAN Civil Society Conference/ASEAN People’s Forum (ACSC/APF) 2016 di Dili Convention Center (DCC) Dili, Timor-Leste.

Disclaimer:
Tulisan asli dari artikel ini berasal dari narasumber sendiri, M. Machfudz Sa’idi (Mahasiswa Teknik Lingkungan UII angkatan 2013). Artikel ini telah disunting pada bagian-bagian yang dirasa perlu untuk meningkatkan kualitas artikel.

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berkolaborasi dengan University of Rhode Island (URI) USA mengadakan sebuah kegiatan workshop bertajuk “workshop on academic writing for international journal” bertempat di ruang kuliah Magister Teknik Sipil FTSP UII Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5.  Workshop berlangsung dari tanggal 2-5 Agustus 2016 yang dibuka oleh Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D) dan dipandu oleh Prof. Thomas Boving, Assoc. Prof. Nancy Karakker dan Ane Devan-Song, M.Sc dari URI.

Dekan FTSP, Dr.-Ing. Widodo Brontowiyono, M.Sc. beserta Prof. Thomas Boving dan Assoc.Prof. Nancy Karakker

Koordinator workshop, Eko Siswoyo, Ph.D, dari Program Studi Teknik Lingkungan menyampaikan bahwa workshop ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi para peserta workshop baik mahasiswa maupun dosen. Materi workshop meliputi strategi penulisan manuskrip yang meliputi semua bagian dari tulisan ilmiah, yakni introduction, materials and methods, results and discussion, conclusion, reference, abstract. Selain itu juga peserta workshop diajari cara-cara yang tepat untuk memilih target jurnal internasional yang berkualitas. Para peserta workshop tidak hanya menerima materi terkait penulisan naskah akademik untuk jurnal internasional, namun mereka juga dibimbing untuk praktik langsung menulis manuskrip hasil penelitian mereka selama empat hari saat workshop ini dilaksanakan. Tersedianya manuskrip yang siap dikirim ke suatu international journal menjadi tujuan dari kegiatan workshop ini. Para pemateri workshop dengan begitu sabar dan telaten menemani setiap peserta workshop yang membutuhkan bantuan. Hal ini menjadikan workshop ini berlangsung dengan nyaman dan lancar.

Thomas Boving memandu peserta workshop untuk menarget jurnal internasional

Eko menuturkan bahwa peserta workshop berjumlah sebanyak 35 orang, yang terdiri dari mahasiswa S1 Teknik Lingkungan UII, mahasiswa Magister Teknik Sipil UII, beberapa dosen dari Prodi Teknik Lingkungan, Prodi Teknik Sipil, Prodi Kimia dan Prodi Statistik UII, mahasiswa S2 dari Prodi Fisika dan Biologi UGM,  dosen dari Fakultas Geografi UGM, serta dosen Prodi Teknik Lingkungan UPN Veteran Surabaya.

Nancy Karakker memandu peserta workshop untuk memahami literatur dengan baik

Jangan lewatkan kesempatan berikutnya untuk mendapatkan workshop yang penuh manfaat dan berkualitas seperti ini dari Prodi Teknik Lingkungan.

Sesi foto bersama setelah penutupan acara workshop tanggal 5 Agustus 2016

Laboratorium Golden Goose Francy Pas Cher Kualitas Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan telah mendapat reakreditasi sebagai Laboratorium Penguji (LP) dengan Nomor akreditasi  berdasarkan hasil rapat Komite Akreditasi Nasional (KAN) tanggal 18 Mei 2016, . KAN sendiri akan memberikan akreditasi untuk LP yang memenuhi persyaratan dalam SNI ISO/IEC 17025:2008 ‘Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi’.Pengujian adalah penentuan satu atau lebih karakteristik dari suatu obyek penilaian menurut prosedur. Sedangkan prosedur adalah cara tertentu untuk melaksanakan suatu kegiatan atau proses. Jadi “Pengujian” biasanya berlaku untuk bahan, produk atau prosessuaian, menurut prosedur”.

Reakreditasi LP yang masa berlakunya  4 (empat) tahun ini adalah bukti bahwa Laboratorium Kualitas Lingkungan mampu menunjukkan kompetensi dan indepedensi sejak tahun 2010 kepada para pelanggan laboratorium. Dengan diraihnya reakreditasi ini Laboratoium Kualitas Lingkungan juga mendapatkan pengakuan internasional dari International Accreditation Forum (IAF), Pacific Accreditation Cooperation (PAC), Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation (APLAC), dan Intemational Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC).

Tidak hanya memperpanjang akreditasi Golden Goose Starter Femme Soldes tetapi Laboratorium Kualitas Lingkungan juga menambahkan ruang lingkup dan Golden Goose Soldes parameter uji. Untuk ruang lingkup bidang pengujian mencakup air Golden Goose Ball Star Soldes bersih, air limbah dan udara ambien dengan parameter Golden Goose Slide Homme Soldes terlampir. Laboratorium Kualitas Lingkungan beralamat di Jalan Kaliurang KM 14.4 Yogyakarta. Telp (0274) 898741,898472,896440 ext 3223. Faks. (0274) 895330. No.HP  081222742234.

File sertifikat dapat dilihat pada link Golden Goose Ball Star Homme Soldes berikut:

Association Internationale des Étudiants en Sciences Économiques et Commerciales (AIESEC) adalah organisasi pemuda non-profit terbesar di dunia. Organisasi ini menggunakan pendekatan inovatif untuk melibatkan dan mengembangkan potensi generasi muda saat ini. Di sini para generasi muda yang mengikuti program AIESEC akan   mendapatkan keterampilan, kompetensi, pengalaman, kepemimpinan, kesempatan magang dan berinteraksi dengan jaringan global secara luas.

Dengan mengikuti program winter exchange student dari AIESEC, diharapkan nilai Indonesia dapat disampaikan dan dipromosikan dengan sebaik baiknya, terlebih untuk meningkatkan mobilitas dan pemahaman antar budaya dengan motivasi pelajar untuk mengambil bagian dalam karya ilmiah, pekerjaan sosial, kewirausahaan di negara asing, disamping untuk meningkatkan soft skill dan kepemimpinan. Sebagaimana Rahmah Masturah (12513141) salah satu mahasiswi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang telah mengikuti program ini selama lebih kurang 7 (tujuh) minggu bulan Maret yang lalu bertempat di Kutaisi, Georgia Rusia, bersama empat mahasiswa lain dari UII. Namun mereka berlima tidak berpartisipasi atas nama UII. Mereka masuk menjadi peserta dari luar UII karena belum terbentuk AIESEC UII hingga saat itu.

Dalam kegiatannya di Kutaisi, Georgia, Rahmah Masturah mengikuti forum diskusi internasional. Para peserta diminta untuk berdialog mengenai isu-isu global yang terjadi saat ini. Isu yang kerap dibahas yaitu masalah pendidikan, kemiskinan dan lingkungan. Rahmah juga mengikuti forum pengenalan budaya dan bahasa Georgia dengan maksud untuk memperkenalkan kebudayaan lokal dan bahasa yang digunakan. Rahmah pun bersama peserta yang lain ikut mengajar bahasa inggris untuk usia TK hingga SMA setiap hari kerja. Rahmah menuturkan bahwa mereka dituntut untuk dapat bekerjasama dalam menyiapkan materi. Pada saat di kelas, mereka pun dibantu oleh guru yang bertanggung jawab untuk kelas tersebut.

Kegiatan lain  yang dilakukan dalam pertukaran mahasiswa/i internasional ini adalah forum perkenalan budaya. Forum ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya, adat dan potensi dari setiap negara di mana para peserta berasal. Di samping itu, dalam forum ini setiap peserta juga diminta untuk menyajikan beberapa makanan khas dan pakaian tradisional dari negara asal. Kegiatan yang lebih menarik lagi adalah forum dan mengajar carreer development khusus bagi anak-anak SMA. Forum ini berisi diskusi bagaimana meningkatkan karir atau prestasi bagi anak-anak SMA tersebut.

Berita di tabloid UII-News

Laboratorium Kualitas Lingkungan (LKL) terus meningkatkan kinerja sebagai Laboratorium Penguji (LP-476 IDN) dengan mengikuti  Program Uji Profisiensi (PUP). Bertempat di Serpong, 1-2 Juni 2016, LKL bersama lebih dari 90 Laboratorium penguji Lainnya menghadiri Evaluasi Program Uji Profisiensi (PUP) 2015 dan Pertemuan Teknis PUP 2016 yang diadakan oleh Pusat Penelitian Kimia-LIPI (lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).

PUP atau Uji Banding Antar Laboratorium  adalah suatu program untuk melakukan evaluasi kinerja laboratorium pengujian terhadap kriteria yang telah ditetapkan sesuai kompetensinya. PUP bermanfaat untuk menyatakan kemampuan pengujian laboratorium kepada pelanggan dan untuk memenuhi persyaratan KAN (Komite Akreditasi Nasional) bagi laboratorium yang sudah terakreditasi  SNI ISO 17025:2008. PUP juga dapat membantu laboratorium untuk mendeteksi adanya penyimpangan dalam pengujian (dalam metode, peralatan dan pelaksanaan pengujian), menemukan penyebab dan cara perbaikan / koreksinya, serta sebagai salah satu sarana jaminan mutu hasil uji .

Untuk PUP 2015 LKL menguji dua komoditi yaitu Air Minum dalam Kemasan (AMDK15) dan Air Limbah Sintetis (dalam Asam) (ALS15). Untuk AMDK15 pengujian telah dilakukan untuk parameter uji As, Pb, dan Fe. Sedangkan untuk ALS15 pengujian juga telah dilaksanakan untuk parameter Zn, Ni, dan Cd. Untuk PUP 2016 LKL akan menguji komoditi Air Limbah Sintetik (ALS16) dan Larutan buffer Boraks (LBB16). ALS16 meliputi parameter uji As, Cd, Pb, dan Hg (78 peserta). Sementara itu Larutan buffer Boraks meliputi parameter uji pH.