untuk berita versi bahasa indonesia

Teknik Lingkungan UII telah menyelenggarakan Acara Kunjungan Edukasi yang mengangkat topik “Penguatan Peran Bank Sampah dalam Mengurai Permasalahan Sampah di Yogyakarta”. Acara kunjungan tersebut dilaksanakan di Auditorium Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP UII), Sleman, Yogyakarta, Kamis (20/06/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh Bank Sampah dari tahap inisiasi, pengembangan, dan perawatan, serta mensosialisasikan solusi dari masalah yang dihadapi oleh Bank Sampah.

Kegiatan ini dihadiri 76 peserta yang terdiri dari Kepala DLH Kab/Kota, Pengelola Bank Sampah di 5 wilayah Kab/Kota DIY, Ketua Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Kab/Kota, dan mahasiswa UII Mata Kuliah Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.

Penyampaian materi pertama disampaikan oleh Syamsu Agung Wijaya, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLHK DIY tentang Strategi Pengembangan Pengelolaan Sampah berbasis masyarakat di DIY. Kemudian, penyampain materi kedua dilanjutkan oleh Dr. Hijrah Purnama Putra, S.T, M.Eng tentang Ciri Khas Pengelolaan Bank Sampah di DIY dan potensi pengembangannya. Dalam penyampaian materi yang dibawakan oleh Dr. Hijrah Purnama Putra, S.T., M.Eng, beliau mengatakan, “Langkah yang mendukung dan menjadi kunci sukses dalam pengelolaan sampah mandiri adalah direncanakan oleh masyarakat, partisipasi masyarakat, manajemen kelompok, dukungan pemerintah lokal, dan tersedianya sarana prasarana.”

Di akhir kegiatan, terdapat penandatanganan draft policy brief oleh pihak yang bekerjasama dengan Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII Yogyakarta yaitu Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Merti Bumi Lestari, JPSM Sehati Kabupaten Sleman, JPSM Amor Kabupaten Bantul, JPSM Kota Yogyakarta, JPSM Kabupaten Kulon Progo dan JPSM Kabupaten Gunungkidul, Center for Environmental Technology Study (CETS) dan Pusat Studi Perubahan Iklim dan Kebencanaan (PusPIK).

Mengingat Provinsi DI Yogyakarta masih menghadapi masalah penumpukan sampah hingga saat ini, semenjak Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ditutup, peran masyarakat perlu diberdayakan, seperti Bank Sampah. Harapannya, kegiatan ini dapat memperkuat peran Bank Sampah yang didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup masing-masing daerah di Provinsi DIY.

 

Kabar membanggakan datang dari beberapa mahasiswa Teknik Lingkungan UII yang tergabung dalam satu tim pada kompetisi UNESCO Water Resilience Challenge 2024. Tim Banyu, yang terdiri dari 3 mahasiswa Teknik Lingkungan UII angkatan 2020: Aiko Sarasvaty Prabowo, Muhammad Fathur Hajjan, dan Noverli Sukma Melani, serta seorang mahasiswa Arsitektur UII angkatan 2020, Adhelia Agustina Pertiwi, berhasil mendapat penghargaan Jury’s Choice setelah bersaing dengan banyak peserta dari berbagai negara, seperti Kamboja, Malaysia, Filipina, dan Timor Leste. Setelah mendapatkan penghargaan tersebut, Tim Banyu mendapatkan kesempatan mempresentasikan program Njogo Banyu di World Water Forum ke-10 di Bali pada tanggal 18 sampai 25 Mei 2024. Tim Njogo Banyu beserta lima tim lainnya juga berkesempatan untuk dimentori oleh pihak The Water Agency, UNESCO Jakarta.

Proyek Tim Njogo Banyu berfokus pada konservasi air di sekitar Ledok Sambi (salah satu tempat wisata alam di Yogyakarta yang cukup terkenal) yang dilakukan dengan kegiatan interaktif secara outdoor dengan mengajak anak-anak sekolah dasar (usia 10 – 12 tahun). Kegiatan tersebut dikemas secara menarik sehingga anak-anak senang dan secara tidak langsung belajar mengenai konservasi sumber daya air di daerah sekitar tempat tinggalnya.

World Water Forum diselenggarakan setiap tiga tahun sekali diberbagai penjuru dunia. Tahun ini giliran Bali, Indonesia menjadi tuan rumah. Peserta berasal dari berbagai bidang, seperti politik, lembaga multilateral, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Seluruh peserta dalam forum ini memilki tujuan yang sama, yaitu memberdayakan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya menjaga dan melindungi air.

Team Banyu (Aiko, Fathur, Noverli, dan Adhelia) Mempresentasikan Program Njogo Banyu

Tim Banyu berkesempatan bertemu dengan Bapak Menteri PUPR Indonesia, Basuki Hadimuljono, di World Water Forum.