Dalam rangka menindaklanjuti hasil kegiatan workshop pada bulan Oktober tahun 2017 yang lalu, pada tanggal 8 Desember 2018 ini, PuSPIK mengadakan workshop untuk meningkatkan kapasitas internal sumberdaya manusia yang dalam hal ini keluarga besar Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia. Topik yang diangkat pada workshop kali ini adalah “Climate Change Resilience and Mitigation Strategies in Volcanic Areas”. Topik ini dipilih karena Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kondisi sumber daya alam yang melimpah, menjadi salah satu negara yang rawan dan rentan terhadap ancaman perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan dampak negatif diberbagai aspek lingkungan, diantaranya kenaikan suhu permukaan bumi, perubahan curah hujan, kenaikan muka air laut, serta peningkatan frekuensi kejadian iklim dan cuaca ekstrim.
Faktor yang berpengaruh terhadap perubahan iklim tidak hanya berasal aspek antropogenik namun juga dapat berasal dari aktivitas gunung api seperti yang banyak terdapat di Indonesia. Beberapa letusan berskala besar diindikasi menjadi penyebab perubahan iklim di beberapa wilayah dipermukaan bumi. Indonesia saat ini ibarat menyimpan raksasa-raksasa tidur yang sewaktu-waktu dapat bangun kembali dan mengancam tidak hanya dari aspek bahaya vulkanik yang sudah lazim kita ketahui, namun juga potensinya dalam merubah iklim di lapisan atmosfer bumi. Disisi lain gunung api merupakan berkah yang menjadi sumber bermacam-macam sumberdaya alam yang dimanfaatkan oleh manusia, tidak terkecuali tanah vulkanik yang subur untuk aktivitas pertanian dan perkebunan. Berbagai macam tumbuhan pangan yang semakin luas berkembang dibudidayakan di lereng-lereng gunungapi. Dua kombinasi potensi bahaya dan sumberdaya ini seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan jika dikaitkan dengan isu perubahan iklim yang saat ini hangat diperbincangkan.
Kegiatan workshop kali ini dihadiri sekitar 80 peserta, baik dari internal ataupun eksternal UII. Ada tiga pembicara yang hadir mengisi acara workshop ini sebagai narasumber, yaitu Dr. Sandy Budi Wibowo, M.Sc. ahli geomorfologi gunungapi dari Fakultas Geografi UGM, Dr. Nur Aini Iswati Hasanah, M.Si. ahli perubahan iklim yang berkaitan dengan aspek pangan dan sekaligus perwakilan internal UII, serta Erstayudha Nurrizqi, M.Sc. praktisi APIK (Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan) dari Regional Jawa Timur yang saat ini berada dibawah payung USAID. Hadirnya peserta dari berbagai institusi di luar UII juga menjadi harapan untuk menjalin kerjasama, baik dalam hal kolaborasi penelitian, publikasi ilmiah dan juga pengabdian masyarakat. Sebagaimana kita ketahui D.I. Yogyakarta memiliki ikon Merapi sebagai salah satu gunungapi paling aktif di Dunia. Oleh karena itu, salah satu hasil dari kegiatan workshop ini adalah rencana program penelitian dan pengabdian masyarakat khususnya di wilayah D.I. Yogyakarta yang pada umumnya rawan terhadap bencana alam dan rentan terhadap terjadinya perubahan iklim.
Hadirnya praktisi dalam workshop kali ini juga menjadi faktor yang dapat meningkatkan kapasitas peserta tidak hanya dari pemahaman teoritis, namun juga informasi-informasi penting yang hanya dapat diperoleh dari mereka-meraka yang telah terjun langsung dan setiap waktu konsen pada isu-isu perubahan iklim di lapangan. Sehingga pemahaman kita tentang upaya dalam mengendalikan penyebab terjadinya perubahan iklim, mitigasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim, serta kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh (ketangguhan) dalam situasi dan kondisi yang sulit dapat terlaksana dengan baik sesuai proporsi dan tugas setiap elemen dalam masyarakat.
Pusat Studi Perubahan Iklim dan Kebencanaan
Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang Km 14,5
e-mail : [email protected]
Instagram : @puspik.uii