SEKILAS TENTANG
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

Jurusan Teknik Lingkungan UII didirikan 22 September 1999 berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 413/DIKTI/kep/1999.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat datang di situs web Jurusan Teknik Lingkungan (JTL) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP UII). Situs web ini diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi bagi masyarakat untuk mengetahui lebih jauh tentang profil, sistem pendidikan, dan pengembangan keilmuan yang dilakukan oleh Jurusan Teknik Lingkungan UII.

Sejak didirikan pada 1999, JTL UII terus berupaya mengakselarasi pengembangan program pendidikan unggulan guna menghadapi persaingan global antar perguruan tinggi dan juga tuntutan sektor industri. Jurusan Teknik Lingkungan UII pertama kali mendapat akreditasi A oleh BAN PT pada tahun 2011 (SK BAN-PT No. 034/BAN-PT/Ak-XIV/S1/X/2011). Pada 2016, JTL UII mampu mempertahankan akreditasi A yang diperoleh dari BAN-PT (SK BAN-PT No. 2861/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2016).

Pada 2017, Jurusan Teknik Lingkungan UII merayakan hari jadinya yang ke-18 dengan memperoleh akreditasi internasional dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET). Kemudian pada 2018, JTL UII kembali mendapatkan akreditasi internasional dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE).

Selain akreditasi universitas, Jurusan Teknik Lingkungan UII juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 dari TUV Rheinland untuk sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi, dan sertifikasi laboratorium dari KAN yang menyatakan laboratorium yang dimiliki JTL UII telah sesuai dengan ISO/IEC 17025: standar 2008 untuk kategori laboratorium penguji. Hal ini merupakan bukti bahwa pengelolaan sistem pendidikan di Jurusan Teknik Lingkungan UII telah dilakukan sesuai standar nasional (BAN-PT) dan internasional (ABET dan IABEE).

Jurusan Teknik Lingkungan UII mempunyai visi jangka panjang yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan. Program pendidikan yang ditawarkan JTL UII diarahkan pada keunggulan kompetitif untuk menghasilkan tenaga profesional yang mampu merancang, membangun, mengoperasikan dan memelihara fasilitas pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pada lingkup penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, pengelolaan limbah air dan udara, serta manajemen mutu.

Semoga situs web  ini memberikan informasi yang cukup untuk Anda. Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kami.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dr.Eng. Awaluddin Nurmiyanto
Ketua Jurusan
Teknik Lingkungan UII

VISI & MISI

VISI

Mewujudkan jurusan yang rahmatan lil ‘alamin, unggul dalam bidang teknik lingkungan, dan bereputasi internasional.

MISI

  1. Menyelenggarakan pendidikan sarjana dan pascasarjana di bidang teknik lingkungan yang unggul dan inovatif berbasis pada nilai-nilai keislaman.
  2. Mengembangkan penelitian dan inovasi teknologi di bidang teknik lingkungan yang berfokus pada solusi berkelanjutan untuk tantangan permasalahan lingkungan di tingkat lokal dan global.
  3. Mengimplementasikan aktivitas dakwah islamiyah dan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
  4. Membangun jaringan kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kebijakan di tingkat lokal dan global untuk memperkuat komitmen pada pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

SEJARAH SINGKAT

AWAL PENDIRIAN

Jurusan Teknik Lingkungan pertama kali didirikan pada tanggal 22 September 1999 sesuai dengan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 413/DIKTI/kep/1999, dan juga dikeluarkannya status terdaftar. Alasan yang mendasari didirikannya Jurusan Teknik Lingkungan UII adalah karena adanya kebutuhan pada saat ini dan juga pada masa yang akan datang, yaitu:

  1. Permasalahan kerusakan/degradasi lingkungan hidup yang terus terjadi atau meningkat baik secara nasional maupun internasional, dan menjadi isu global yang kemudian disadari oleh 179 negara di dunia termasuk Indonesia dalam menyelenggarakan Earth Summit 1992 di Rio de Janeiro.
  2. Hasil KTT Bumi mempengaruhi pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti Agenda 21 Indonesia mengenai strategi nasional pembangunan berkelanjutan.
    Poin pertama kemudian direspon oleh pemerintah Indonesia dengan membuka Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten di seluruh Indonesia.
  3. Pada tahun 1999 diperkirakan akan terjadi kesenjangan antara supply dan demand, dimana kebutuhan tenaga ahli Teknik Lingkungan secara nasional berjumlah sekitar 40.040 orang. Di sisi lain, lulusan Teknik Lingkungan dari perguruan tinggi yang memiliki Jurusan Teknik Lingkungan belum mencapai 1.500 orang.
  4. Isu poin ke-2 dan ke-3 membuat masyarakat dan industri sadar akan pengelolaan lingkungan hidup dan tidak terkena sanksi. Konsekuensi logisnya, kebutuhan akan lulusan teknik lingkungan semakin meningkat.

.

MASA PERKEMBANGAN 

Pada tahun 2002 Jurusan Teknik Lingkungan UII terakreditasi sesuai SK BAN PT No. 009/BAN-PT/AK-V/S1/V/2002 dan selanjutnya pada tahun 2005 mendapat akreditasi B sesuai SK BAN PT No. 020/BAN-PT/Ak-IX/S1/X/2005. Pada tahun 2011, Jurusan Teknik Lingkungan UII telah terakreditasi A sesuai SK BAN PT No 034/BAN-PT/Ak-XIV/S1/X/2011.

Dalam delapan belas (18) tahun perkembangan sejak pertama kali berdiri, Departemen Teknik Lingkungan UII telah menjadi departemen yang dapat diandalkan dalam bidang program studi serupa secara nasional. Guna menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara global, Departemen Teknik Lingkungan UII telah mendapatkan akreditasi internasional dari ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology), Komisi Akreditasi Teknik yang berkedudukan di Amerika Serikat. Prestasi ini menjadikan Departemen Teknik Lingkungan UII sebagai program studi Teknik Lingkungan pertama di Indonesia yang mendapat akreditasi internasional dari ABET untuk perguruan tinggi swasta.

Akreditasi ABET diakui secara internasional dan dianggap sebagai jaminan standar mutu dari universitas yang terakreditasi. Evaluasi tersebut meliputi peserta didik, tujuan program studi, keluaran program studi, kurikulum, kualifikasi mengajar, administrasi, sarana dan prasarana penunjang serta keuangan. ABET menetapkan kurikulum minimum untuk berbagai program teknik, misalnya ABET mewajibkan semua lulusan sarjana untuk menerima setidaknya satu tahun studi di bidang ilmu pengetahuan alam dan matematika, serta di bidang pendidikan umum, dan juga kelas desain dan perencanaan.

Dengan diperolehnya akreditasi internasional tersebut, Departemen Teknik Lingkungan UII diharapkan mampu memenuhi kualifikasi lulusan di masa depan, sehingga mampu bersaing secara global dan ikut serta dalam mengelola permasalahan lingkungan hidup yang lebih kompleks.

.

.