untuk berita versi bahasa inggris

Berdasarkan SK Dirjen Penguatan Risbang nomor 2/E/KPT/2018 tanggal 3 Januari 2018 tentang Penerima Pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2018, salah satu proposal pengabdian masyarakat dengan judul “Peningkatan Daya Guna Limbah Sekam Padi dalam Rangka Menjaga Ketahanan Produksi Pangan” diterima sebagai penerima hibah.

 Proposal pengabdian masyarakat tersebut masuk dalam skema KKN PPM yang selanjutnya dilaksanakan sebagai salah satu program KKN di institusi Universitas Islam Indonesia. Program KKN PPM yang akan dimulai pada awal bulan Agustus 2018 ini, mengambil tema mengenai pemanfaatan limbah sekam padi menjadi produk yang bernilai tambah dengan proses pirolisis yang akan mengubahnya menjadi briket sebagai salah satu energi alternatif.

Produk samping yang dihasilkan dari pirolisis sekam padi menjadi briket yang berupa asap cair, juga dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai insektisida alami. Program KKN PPM ini selanjutnya akan dilaksanakan di Desa Butuh, Purworejo, Jawa Tengah, dimana pada lokasi tersebut masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas yang diperkirakan akan menghasilkan limbah sekam padi dalam jumlah besar untuk dapat dimanfaatkan.

Program KKN PPM yang akan dilaksanakan di Desa Butuh, Purworejo ini akan melibatkan mahasiswa KKN UII angakatan 57 dari berbagai bidang program studi yang tergabung dalam unit 310-315 untuk saling membantu dalam suksesnya pelaksanaan program di bawah arahan dosen pembimbing lapangan Lutfia Isna A, M.Sc. yang berasal dari Prodi Teknik Lingkungan, FTSP, UII dan Ady Guswady,S.H, M.H. dari Fakultas Hukum, UII.

Mahasiswa Program Studi TEknik Lingkungan (PSTL) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi dikancah internasional. Penghargaan tersebut diraih oleh Muhammad Turmudzi Abdul Azis, Chaerul Anam dan Nada Tsusayya Waizh (TL 2014) dalam ajang European Exhibition Of Creativity And Innovation (EUROINVENT-2018) yang digelar di Iasi, Romania dengan membawa pulang 3 penghargaan sekaligus diantaranya : Gold Medal (Special Prize from Association of Thai Innovation and Invention Promotion, ATIP), Silver Medal (Special Prize From Euroinvent 2018, Iasi, Romania), Trofi Best Monitoring Device (Special Prize From INCDMTM, Bucharest, Romania).

EUROINVENT merupakan ajang tahunan yang mempromosikan kreativitas dan inovasi dalam konteks internasional. Ada banyak sekali Penemu, Peneliti, Insinyur, dan Ilmuwan terkemuka dari banyak Negara yang menyajikan isu-isu penelitian aktual di semua bidang penelitian. Ajang tersebut diselenggarakan oleh Forum Gabungan yang terdiri dari Romanian Inventors Forum, Europe Direct Iasi, Gheorghe Asachi Technical University of Iasi dan Alexandru Ioan Cuza University of Iasi. Kegiatan yang diadakan di Iasi, Romania ini diikuti ratusan peserta dari 33 negara di antaranya peserta dari Bulgaria, Cambodia, Canada, China, Croatia, Egypt, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Iraq, Japan, Kazakhstan, Korea, Lebanon, Macedonia, Malaysia, Mexico, Morocco, Moldova, Philipines, Poland, Portugal, Russia, dan lain sebagainya.

Disampaikan Muhammad Turmudzi Abdul Azis, selaku Ketua Delegasi bahwa dalam ajang tersebut mereka membawakan sebuah inovasi dalam bidang pengkurang kualitas air dengan inovasinya bernama WatesQy (Water Test Quality). Alat ini dapat mengukur 5 kualitas air sekaligus dengan satu alat secara realtime dan terkoneksikan dengan smartphone untuk mempermudah pembacaan datanya, 5 kualitas air tersebut diantaranya Suhu, pH, Kekeruhan, TDS dan Konduktivitas. Lebih lanjut Azis menjelaskan karya mereka ini masih dalam tahap pengembangan “Harapannya Universitas Islam Indonesia dapat memberikan dukungan / support untuk pembuatan hak paten terhadap karya yang sudah mereka buat. Selain itu, semoga di kemudian hari akan semakin banyak mahasiswa uii yang berinovasi mengembangkan ide-ide terbarukan sehingga mahasiswa UII dapat mengharumkan nama UII dan Bangsa Indonesia.”

Karya yang disajikan tersebut merupakan obyek tugas akhir dari Muhammad Turmudzi Abdul Azis, mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan angkatan 2014. “Keunggulan yang dimiliki WatesQy adalah mudah dalam mengoperasikan, memiliki kemampuan mendeteksi beberapa parameter uji sekaligus dengan cukup akurat dan biaya produksi yang murah, sehingga kedepan diharapkan akan mampu bersaing dengan produk-produk instrument yang ada”, ujar Eko Siswoyo, Ph.D, dosen Prodi Teknik Lingkungan yang merupakan pembimbing dalam mengembangkan karya tersebut dan sekaligus dosen pembimbing tugas akhir Azis.

 

Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi internasional. Zul Hazmi Lutfi ( TL Angkatan 2015), menjadi delegasi UII dalam ajang European Model United Nation (EuroMUN) 2018 yang digelar di Maastricht, Belanda menyabet gelar Best Diplomacy Award. EuroMUN merupakan salah satu even MUN prestis di Eropa karena delegasi yang berpartisipasi benar-benar diseleksi secara ketat. Tahun ini, EuroMUN mengambil tema, “Shaping the Future from The Heart of Europe”.

Selama kegiatan MUN, Zul berkesempatan mewakili negara Myanmar dalam Dewan Tinggi Komisi Pengungsi PBB atau United Nations High Comissioner for Refugee (UNHCR). Topik bahasan pertamanya adalah, “Expanding the scope and capacity of the 1951 refugee convention” dan yang kedua “The evaluation of refugee camps”.

Zul Hazmi tidak menyangka akan mendapatkan kesempatan membawa penghargaan saat kembali ke Indonesia nanti. “Benar-benar tidak menyangka, karena di dewan tempatku tampil diisi oleh para delegasi yang menonjol. Dan yang pasti adalah bersyukur sekali karena usaha keras untuk jauh-jauh datang ke Eropa terbayarkan,” ungkapnya.

Total keseluruhan peserta adalah 500 delegasi. Indonesia sendiri mengirimkan masing-masing satu delegasi di antaranya dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, dan Universitas Islam Indonesia, serta tentunya delegasi lain yang berasal dari seluruh belahan dunia Asia, Australia, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Sebelum mengikuti EuroMUN, Zul Hazmi mengaku harus berjuang mempersiapkan diri. Terlebih waktu itu kuliahnya sedang sangat padat. Suasana perlombaan di ajang EuroMUN menurutnya benar-benar sportif dan kolaboratif.

“Semua delegasi sportif dan kolaboratif dalam proses simulasi persidangan, panitia acara juga membangun suasana yang hangat dengan kami para delegasi juga pimpinan sidang,” tambah mahasiswa FTSP UII 2016 itu.
Saat ditanya mengenai pengalaman yang paling berkesan, Zul mengingat saat dimunculkan krisis Rohignya sebagai topik bahasan. Sebagai representasi Myanmar, ia betul-betul harus memutar otak untuk mempertahankan posisi negaranya dan mempertahankan kepercayaan para sekutunya.

Zul yang juga merupakan bagian dari Board of Executive UII MUN Association berharap agar UII MUN Association bisa mendapatkan perhatian dan minat yang lebih tinggi lagi dari mahasiswa UII. Menurutnya, UII MUN Association merupakan wadah yang tepat untuk dapat mengasah kemampuan berfikir kritis dan berani menyampaikan pendapat di depan umum.

“Jangan hanya kejar keluar negerinya saja, tapi yang pertama dikejar adalah kemampuan softskill berdiplomasi yang hanya didapatkan di dalam konferensi MUN,” pungkasnya. (Berita ini telah dimuat sebelumnya di website UII)

Setelah sebelumnya memperoleh akreditasi internasional pada tahun 2017 dari badan akreditasi dunia, yaitu ABET dari Amerika, pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2018, Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII kembali meraih akreditasi internasional, yaitu dari Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). Penyerahan sertifikat ini dilakukan pada acara Dissemination of International Accreditation, IABEE Inauguration and IABEE International Seminar on Quality of Engineers di Hotel Luwansa Jakarta. Pada acara tersebut terdapat 11 program studi dari beberapa PT yang terakreditasi IABEE termasuk salah satunya adalah Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII.

IABEE adalah lembaga akreditasi mandiri yang didirikan sebagai bagian dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang pembentukannya dibantu oleh JABEE (Japan Accreditation Board for Engineering Education). Sampai saat ini baru ada 13 program studi di Indonesia yang terakreditasi oleh lembaga ini dan Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII menjadi program studi teknik lingkungan pertama di Indonesia yang terakreditasi IABEE.

Sampai saat ini, Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII telah memperoleh akreditasi dari berbagai lembaga seperti akreditasi dari KAN untuk penerapan ISO/IEC 17025 di lingkungan laboratorium, akreditasi A dari BAN-PT sejak tahun 2011, akreditasi internasional dari ABET Amerika sejak 2017 dan yang terbaru akreditasi internasional dari IABEE. Proses pengajuan akreditasi IABEE dimulai pada awal bulan November 2017 dan visitasi dilakukan pada 23 Januari 2018. Untuk akreditasi ini, Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII mengajukan untuk kategori Evaluasi Umum sehingga perolehan akreditasi bisa penuh selama 6 tahun.

Shofi Latifah Nuha Anfesi, Mahasiswi Proram Studi Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 2017 terlibat aktif sebagai peserta dalam Sundance Film Festival 2018 yang diselenggarakan di Park City, Utah, Amerika Serikat pada 18-26 Januari 2018. Kikutsertaan penerima beasiswa unggulan Pondok Pesantren UII 2017 ini didampingi oleh salah satu produser film dari Indonesia.

Mahasiswa yang akrab dipanggil Shofi menceritakan pengalamannya dapat mengikuti acara tersebut bermula dari acara yang diikuti ketika masih duduk dibangku SMAyang bertempat di Los Angeles,  yaitu International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2017 pada 14-19 Mei 2017. Ia mengaku sebelum ke Los Angeles, sutradara dari Amerika Serikat yang bernama Laura Fix dari lembaga produser film Fishbowl Films datang ke Indonesia untuk mendokumentasikan penelitian dirinya bersama temannya yang dikemas dalam film yang berjudul Inventing Tomorrow.

Selanjutnya Shofi yang merupakan mahasiswai UII dari Bangka Belitung melakukan proses shooting di Indonesia dan di Los Angeles. Dan akhirnya pada pada tahun 2017 yang lalu, sutradara yang mendokumentasikan penelitiannya menyampaikan film tersebut lolos dalam kompetisi Sundance di Park City, Utah, Amerika Serikat.

Semua tokoh yang terlibat dalam proses shooting film tersebut diundang dalam pemutaran film perdana, wawancara dan panel discussion pada acara Sundance Film Festival, Januari 2018. Shofi mengaku dalam mengikuti acara tersebut, juga ditemani oleh peserta lain dari India, Hawaii, dan dari mahasiswa UANL (Universidad Autonoma da Nuevo Leon).

Disampaikan Shofi, pengalaman menarik di dapat seperti banyak yang  menangis setelah melihat filmnya, bertemu dan berbincang dengan Nuclear Physicist, Taylor Wilson dan Megan Smith yang merupakan asisten mantan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Dalam kesempatan ini Ia merasa senang senang dapat memperkenalkan Islam dan budayanya di hadapan orang-orang di Amerika Serikat melalui keikutsertaannya dan partner penelitiannya dalam aplikasi STEM, kompetisi Intel ISEF dan film Inventing Tomorrow.

Shofi berharap dengan adanya film Inventing Tomorrow ini dapat mengubah pandangan orang-orang di negara lain  terhadap Islam yang dianggap jauh dengan sains. “ Karena justru sains muncul dari ilmuwan-ilmuwan Islam dan Sains juga merupakan reprentasi dari tanda-tanda adanya Allah SWT sebagai sang pencipta alam semesta “  tandasnya.

Shofi berharap kepada pemuda-pemudi Muslim agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. “Ilmu pengetahuan sebagai alat kita untuk meraih kesuksesan di dunia. Akan tetapi, jangan sampai pernah menghilangkan aqidah kita, akhlakul karimah dan jati diri kita sebagai umat Islam,” ujarnya. (Berita ini telah dimuat sebelumnya di website UII).

Awal Februari ini, 3 mahasiswa dari UII: Muhammad Ilham Abdul Majid, Saraswati Yola Nur Aisyah dan Hafidh Rahmatiyas berhasil menyabet juara 2 pada kompetisi karya tulis dalam event Engineering Physics Week (EPW) di Teknik Fisika ITS Surabaya dengan konsep Smart Water untuk menunjang keberlanjutan akses air minum di Indonesia.

EPW, Event Besar Teknik Fisika ITS
Engineering Physics Week (EPW) adalah event terbesar Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Event ini diadakan sebagai wadah untuk menggali potensi diri generasi muda Indonesia dengan mengedepankan semangat dalam dunia teknologi dan sains untuk pembangunan dunia industri. Di dalam event EPW 2018 terdapat 3 sub event: Engineering Physics Challenge (EPC), SNAPSHOT dan Smart Innovation of Writing (SNOW). EPC merupakan ajang olimpiade fisika tingkat nasional, SNAPSHOT merupakan ajang lomba fotografi yang ditujukan untuk masyarakat umum, sementara itu SNOW merupakan lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang ditujukan untuk siswa SMA/sederajat dan mahasiswa. SNOW tahun 2018 ini mengangkat tema “Utillize Your Knowledge For Our Better Nation” yang mengajak generasi muda untuk menyalurkan ide kreatif dan solutif dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan (green technology) untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030. Untuk kategori mahasiswa, tema Meningkatkan Rasio Elektrifikasi di Daerah Berkembang dengan Smart and Green Technology sebagai Upaya Realisasi SDGs 2030 dibagi lagi menjadi 4 sub tema: 1) Pengolahan Energi Terbarukan, 2) Pemanfaatan Energi Terbarukan, 3) Produksi Energi Terbarukan, dan 4) Implementasi Smart Energy Berbasis Internet of Things.

Tim UII Ikuti SNOW
Tim Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Muhammad Ilham Abdul Majid (Psikologi 2016, NIM 16320162), Saraswati Yola Nur Aisyah (Teknik Lingkungan 2016, NIM 16513003) dan Hafidh Rahmatiyas (Teknik Lingkungan 2016, NIM 16513114) mengikuti event SNOW dengan judul:

Let’s Drink with Smart Water (RESEP: Rekayasa Konsep E-Ecster Portable sebagai Penunjang SDGs di Tahun 2030″

Kompetisi SNOW diselenggarakan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah seleksi abstrak, yang mana para peserta diharuskan mengirim abstrak karya tulisnya melalui e-mail. Diketahui bahwa ada 300 abstrak yang diumumkan lolos seleksi tahap pertama. Selanjutnya peserta diharuskan untuk mengirim full paper karya tulisnya sebagai seleksi tahap kedua. Pada tahap kedua hanya 10 tim yang lolos dan diharuskan mengikuti serangkaian acara pada tahap final di Teknik Fisika ITS pada tanggal 2-4 Februari 2018. Tim UII, tim ITS dan beberapa tim dari PTN maupun PTS lainnya berhasil lolos ke babak grand final.

Tim UII Tembus Grand Final
Pada tahap final para finalis menghadapi pertandingan yang sesungguhnya. Peserta diminta melakukan presentasi menggunakan video dalam waktu lima menit disertai lima menit sesi tanya jawab. Tidak hanya itu, peserta juga diminta untuk mempresentasikan karya tulis ilmiahnya selama sepuluh menit disertai sepuluh menit sesi tanya jawab. Dalam kompetisi ini para finalis berusaha meyakinkan para dewan juri dengan mempresentasikan hasil karya tulis yang telah dibuat beserta videonya. Para dewan juri yang dihadirkan merupakan dosen-dosen yang sangat berkompeten di bidangnya. Kemampuan analisis dan pemecahan masalah dari para finalis benar-benar diuji dalam tahap ini oleh para dewan juri tersebut.

Delegasi UII berhasil mendapatkan juara kedua kategori mahasiswa dengan konsep rekayasa E-Ecster Portable berbasis pada IoT yang telah disebut di atas judulnya. Konsep “Smart Water” merupakan suatu konsep rekayasa botol pemfilter dan pendeteksi air yang terintegrasi dengan gawai dengan tujuan utama mengentaskan permasalahan air bersih dan penyediaan air minum di Indonesia. Pembimbing tim UII, Eko Siswoyo, Ph.D yang merupakan dosen Program Studi Teknik Lingkungan menyampaikan bahwa karya mahasiswa UII ini diharapkan akan mampu menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi krisis air bersih dan air minum di Indonesia.