untuk berita versi bahasa inggris

Shofi Latifa Nuha Anfaresi (Mahasiswa Teknik Lingkungan UII angkatan 2017) bersama rekannya di Pulau Bangka mengembangkan teknologi filter air dari material lokal untuk mengolah air yang tercemar oleh banyaknya kegiatan penambangan timah di lepas pantai Pulau Bangka. Usaha Nuha dan anak-anak lain di Hawaaii, India dan Meksiko dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan menarik minat seorang sutradara dari USA (Laura Nix) untuk membuat film dokumenter berjudul Inventing Tomorrow. Film ini tayang perdana pada Sundance Film Festival 2018 dan banyak mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.

Nah untuk mensupport Nuha dan film nya, yuk kita ikut diskusi dan nonton bareng! Ada sutradaranya langsung loh! Jangan lupa catat tanggal & waktunya.

Plambing merupakan salah satu bidang ilmu yang harus dikuasai oleh lulusan teknik lingkungan UII. Plambing mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan sistem perpipaan yang mencakup sistem air hujan, air limbah, dan air bersih di dalam sebuah bangunan.

Bagaimana perkembangan teknologi plambing di Indonesia? Apa saja peluang dan tantangannya?

Supaya tidak penasaran, Ayo ikuti kuliah umum dari Rucika salah satu produsen pipa PVC di Indonesia. Jangan sampai terlewat!

This semester Prof. Thomas Boving (Department of Geosciences-Univ of Rhode Island, USA) will teach hydrology and hydrogeology class in our department. One student from Univ of Rhode Island (Ms. Tabatha Lewis) also enrolled as special exchange student for one semester in our department.

Pada semester ini prodi teknik lingkungan UII mendatangkan dosen tamu Professor Thomas Boving (Departemen Geosains-Univ Rhode Islad, USA) yang akan mengajar mata kuliah Hidrologi & Hidrogeologi. PSTL UII juga menerima mahasiswa asing (Tabatha Lewis) dari Univ Rhode Island yang akan mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu semester.

Kunjungan dari Teknik Lingkungan ITS dalam rangka silaturrahmi dan sharing pengelolaan sistem pendidikan berbasis luaran dan akreditasi Internasional. Tidak hanya dari ITS,  Teknik Lingkungan dan Teknik Pertambangan Universitas Trisakti juga melakukan studi banding akreditasi internasional dan pengelolaan laboratorium di teknik lingkungan UII.

Ketersediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan menjadi salah satu tujuan di dalam sustainable development goals. Meskipun demikian di Indonesia bisnis sanitasi sendiri masih digeluti oleh segelintir orang. Hal tersebut menjadikan bidang sanitasi sebagai salah satu peluang bisnis yang menarik bagi lulusan sarjana teknik lingkungan.

Seri #envirotalk Program studi #tekniklingkungan Universitas Islam Indonesia kali ini mengangkat tema “Strategi pengembangan bisnis bidang sanitasi lingkungan” . Menghadirkan dosen tamu profesional di bidang jasa konsultasi dan konstruksi instalasi pengolahan limbah Bapak Achmad Sapii ST (Founder & CEO PT. Mitra Hijau Indonesia, Wastewater treatment design & construction specialist, Surabaya)

Ayo datang dan ramaikan

Jangan sampai ketinggalan

Kuota terbatas!

Dalam rangka menindaklanjuti hasil kegiatan workshop pada bulan Oktober tahun 2017 yang lalu, pada tanggal 8 Desember 2018 ini, PuSPIK mengadakan workshop untuk meningkatkan kapasitas internal sumberdaya manusia yang dalam hal ini keluarga besar Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia. Topik yang diangkat pada workshop kali ini adalah “Climate Change Resilience and Mitigation Strategies in Volcanic Areas”. Topik ini dipilih karena Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kondisi sumber daya alam yang melimpah, menjadi salah satu negara yang rawan dan rentan terhadap ancaman perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan dampak negatif diberbagai aspek lingkungan, diantaranya kenaikan suhu permukaan bumi, perubahan curah hujan, kenaikan muka air laut, serta peningkatan frekuensi kejadian iklim dan cuaca ekstrim.

Faktor yang berpengaruh terhadap perubahan iklim tidak hanya berasal aspek antropogenik namun juga dapat berasal dari aktivitas gunung api seperti yang banyak terdapat di Indonesia. Beberapa letusan berskala besar diindikasi menjadi penyebab perubahan iklim di beberapa wilayah dipermukaan bumi. Indonesia saat ini ibarat menyimpan raksasa-raksasa tidur yang sewaktu-waktu dapat bangun kembali dan mengancam tidak hanya dari aspek bahaya vulkanik yang sudah lazim kita ketahui, namun juga potensinya dalam merubah iklim di lapisan atmosfer bumi. Disisi lain gunung api merupakan berkah yang menjadi sumber bermacam-macam sumberdaya alam yang dimanfaatkan oleh manusia, tidak terkecuali tanah vulkanik yang subur untuk aktivitas pertanian dan perkebunan. Berbagai macam tumbuhan pangan yang semakin luas berkembang dibudidayakan di lereng-lereng gunungapi. Dua kombinasi potensi bahaya dan sumberdaya ini seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan jika dikaitkan dengan isu perubahan iklim yang saat ini hangat diperbincangkan.

Kegiatan workshop kali ini dihadiri sekitar 80 peserta, baik dari internal ataupun eksternal UII. Ada tiga pembicara yang hadir mengisi acara workshop ini sebagai narasumber, yaitu Dr. Sandy Budi Wibowo, M.Sc. ahli geomorfologi gunungapi dari Fakultas Geografi UGM, Dr. Nur Aini Iswati Hasanah, M.Si. ahli perubahan iklim yang berkaitan dengan aspek pangan dan sekaligus perwakilan internal UII, serta Erstayudha Nurrizqi, M.Sc. praktisi APIK (Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan) dari Regional Jawa Timur yang saat ini berada dibawah payung USAID. Hadirnya peserta dari berbagai institusi di luar UII juga menjadi harapan untuk menjalin kerjasama, baik dalam hal kolaborasi penelitian, publikasi ilmiah dan juga pengabdian masyarakat. Sebagaimana kita ketahui D.I. Yogyakarta memiliki ikon Merapi sebagai salah satu gunungapi paling aktif di Dunia. Oleh karena itu, salah satu hasil dari kegiatan workshop ini adalah rencana program penelitian dan pengabdian masyarakat khususnya di wilayah D.I. Yogyakarta yang pada umumnya rawan terhadap bencana alam dan rentan terhadap terjadinya perubahan iklim.

Hadirnya praktisi dalam workshop kali ini juga menjadi faktor yang dapat meningkatkan kapasitas peserta tidak hanya dari pemahaman teoritis, namun juga informasi-informasi penting yang hanya dapat diperoleh dari mereka-meraka yang telah terjun langsung dan setiap waktu konsen pada isu-isu perubahan iklim di lapangan. Sehingga pemahaman kita tentang upaya dalam mengendalikan penyebab terjadinya perubahan iklim, mitigasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim, serta kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh (ketangguhan) dalam situasi dan kondisi yang sulit dapat terlaksana dengan baik sesuai proporsi dan tugas setiap elemen dalam masyarakat.

 

Pusat Studi Perubahan Iklim dan Kebencanaan

Program Studi Teknik Lingkungan

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Islam Indonesia

Jl. Kaliurang Km 14,5

e-mail : [email protected]

Instagram : @puspik.uii